MATA INDONESIA, LONDON – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson tengah berusaha memperbaiki hubungan dengan Prancis, setelah kesepakatan bersama untuk kapal selam nuklir antara Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia membuat marah Prancis.
“Kami sangat, sangat bangga dengan hubungan kami dengan Prancis. Cinta kami pada Prancis tak terhapuskan,” kata Johnson kepada wartawan dalam perjalanannya ke New York, melansir Reuters, Senin, 20 September 2021.
Inggris dan Prancis sedang mengerjakan operasi militer bersama di Mali dan negara-negara Baltik. Kedua negara juga bekerja bersama dalam program simulasi uji coba nuklir, tambah laporan itu, mengutip Johnson.
Hubungan bilateral antara Inggris dan Prancis saat ini sedang berada di titik terendah. Sebagaimana diketahui, Inggris menjadi aktor lain yang membuat Australia secara mengejutkan membatalkan kesepakatan kapal selam senilai 30 miliar Pounds dengan Prancis.
Australia diketahui lebih memilih kapal selam bertenaga nuklir yang merupakan bantuan Amerika Serikat dan Inggris untuk membantu Angkatan Lautnya melawan Cina di kawasan Indo-Pasifik.
Pembatalan kontrak kapal selam multi-miliar dolar yang terjadi pada 2016, memicu krisis diplomatik. Paris menarik duta besarnya dari Washington dan Canberra.
Prancis bahkan membatalkan perayaan aliansi Prancis-AS di Kedutaan Besar mereka di Washington. Terbaru, Menteri Angkatan Bersenjata, Florence Parly membatalkan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden AS Joe Biden akan berbicara melalui telepon dalam beberapa hari mendatang untuk membahas krisis tersebut, kata juru bicara pemerintah Prancis.