Perang Mulai Pecah, 25 Ribu Warga Sipil Melarikan Diri ke Rusia

Baca Juga

MATA INDONESIA, DONBASS – Ketegangan di wilayah Donbass meningkat seiring dengan terjadinya dua ledakan di wilayah tersebut. Angkatan bersenjata Ukraina disinyalir mulai.

Kini, sekitar 25.000 penduduk Republik Rakyat Luhansk (LPR) yang memproklamirkan diri, telah melintasi perbatasan dengan Rusia. Mereka memutuskan untuk melarikan diri dari eskalasi kekerasan di Donbas, juru bicara Kementerian Darurat LPR mengatakan.

Pada Jumat (18/2), LPR dan Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamirkan diri mengumumkan evakuasi warganya ke Wilayah Rostov, Rusia menyusul meningkatnya ketegangan di saluran kontak Donbass.

“25.000 warga LPR telah melintasi perbatasan,” kata juru bicara Kementerian Darurat LPR kepada pejabat Menteri Darurat Rusia, menambahkan bahwa mereka melarikan diri dengan menggunakan mobil pribadi.

Pejabat tersebut menambahkan, saat ini sedang dibentuk tiga konvoi lagi dengan total 10.000 pengungsi, melansir Bussiness Standard, Sabtu, 19 Februari 2022.

Gelombang pengungsi yang melarikan diri ke Rusia diprediksi akan trus bertambah sering dengan meningkatnya konflik di wilayah tersebut. Sebagai informasi, Donbass merupakan sebuah wilayah yang dihuni oleh mayoritas warga berbahasa Rusia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini