MATA INDONESIA, JAKARTA – Peran pemerintah Indonesia dinilai sangat penting bagi sejumlah mama-mama asli Papua yang berprofesi sebagai pedagang pinang di Kabupaten Jayawijaya. Mereka mendambakan pendampingan dari pemerintah agar usahanya bisa terus berkembang.
Salah satu pedagang pinang, Lince Wanimbo menegaskan bahwa modal menjadi salah satu kendala untuk mengembangkan usahanya.
“Kami terkendala dengan modal sehingga saya dan ibu saya yang juga janda, berusaha pinjam uang untuk menghidupi keluarga. Biasanya kami pinjam Rp50 ribu, bunganya Rp30 ribu sehingga sedikit berat tetapi ini yang harus dilakukan supaya usaha kami bisa berputar,” kata Lince.
Sama halnya dengan pedagang lainnya, yaitu Fero Asso. Ia mengatakan bahwa selama ini pihaknya hanya mengandalkan modal sendiri sehingga membutuhkan dukungan pemerintah.
“Kami terbantu dengan usaha kami sehingga ke depan pemerintah memikirkan usaha-usaha kecil ini karena bersentuhan langsung dengan kami orang asli Papua,” kata Fero.
Apabila aktivitas penjualan pinang bisa terus berkembang maka biaya lain seperti sekolah dan kebutuhan keluarga bisa terpenuhi. Tidak hanya itu, pendampingan pemerintah melalui pihak terkait seperti Kamar Adat Pedagang (KAP) Papua dinilai bisa sangat membantu usaha mereka.