MATA INDONESIA, JAKARTA – Untuk menciptakan tim nasional tangguh, dibutuhkan kompetisi yang bagus. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Liga 1 menjadi platform yang tepat untuk hal tersebut.
BRI menjadi sponsor Liga 1 2021/2022 di tengah pandemi Covid-19. Keputusan bank pelat merah mendukung kompetisi sepak bola Indonesia patut diacungi jempol. Kick-off dimulai pada September 2021.
BRI Liga 1 digulirkan demi menjalankan roda kompetisi yang sempat lama vakum di masa pandemi. Berbeda dengan kompetisi sebelumnya, BRI Liga 1 digelar dengan menjalankan protokol kesehatan ketat.
Keputusan pemerintah memberikan lampu hijau menggulirkan kompetisi BRI Liga 1 terbukti tepat. Banyak talenta-talenta muda unjuk gigi yang berujung pada prestasi timnas Indonesia di ajang internasional.
Salah satu bukti valid adalah, penampilan apik timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2020 yang digelar di Singapura, 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022. Skuat Merah Putih memang hanya menjadi runner-up, tapi penampilan para pemain muda menyedot perhatian publik lokal dan internasional.
Mayoritas timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong bermaterikan pemain yang tampil di BRI Liga 1. Hanya lima pemain yang tampil di luar negeri masuk dalam skuat, seperti Egy Maulana Vikri (FK Senica), Witan Sulaeman (Lechia Gdansk), Asnawi Mangkualam (Ansan Greeners), Elkan Baggott (Ipswich Town), dan Syahrian Abimanyu (Johor Darul Ta’zim).
“Kalau tidak ada kompetisi BRI Liga 1 dan Liga 2 bagaimana saya memantau pelaksanaan program yang sudah disiapkan?” ujar Shin Tae-yong.
“Kompetisi merupakan jantung pembinaan, saya bisa saja mengambil pemain baru untuk skuat timnas U-19, U-23 maupun senior nantinya,” katanya.
Terbukti, dengan bergulirnya kompetisi BRI Liga 1, ada beberapa talenta muda yang mencuat. Satu nama yang menjadi perbincangan hangat adalah Pratama Arhan. Bek kiri timnas Indonesia itu membuat klub Jepang, Tokyo Verdy, jatuh hati. Pemain yang terkenal dengan lemparan ke dalam mautnya itu direkrut dari PSIS Semarang dan mendapatkan kontrak dua tahun.
Pratama Arhan hanya satu dari sekian pemain muda yang menonjol di ajang Piala AFF 2020. Ricky Kambuaya, Ramai Rumakiek, dan Alfreandra Dewangga adalah beberapa nama yang kualitas tekniknya terasah berkat kompetisi BRI Liga 1.
BRI Liga 1 bukan sekadar kompetisi untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat, tapi juga mengasah talenta-talenta muda demi mendapatkan jam terbang yang cukup.
“Sebagai perusahaan BUMN, BRI terus menciptakan value, baik economic value maupun social value kepada seluruh stakeholders, utamanya kepada masyarakat. Dengan menjadi sponsor utama Liga 1, BRI mewujudkan komitmen tersebut, bahwa keberadaan BRI memberikan makna bagi masyarakat Indonesia,” ujar Direktur Utama BRI, Sunarso.
“Untuk menciptakan kesinambungan dan meningkatkan prestasi sepak bola nasional, Indonesia harus memiliki kompetisi yang sehat. Oleh sebab itu, liga memang harus bergulir. Kita harus punya visi, tim juara harus dibangun dan dipersiapkan dari jauh hari,” katanya.
Shin Tae-yong Dimanjakan Talenta Muda Berbakat di BRI Liga 1
Sebagai pelatih timnas Indonesia, tugas Shin Tae-yong adalah memantau pemain yang berlaga di kompetisi BRI Liga 1, Liga 2, hingga Liga 3. Selain nama-nama di atas, pelatih asal Korea Selatan itu juga memberikan kepercayaan kepada pemain muda yang tak tampil di Piala AFF 2020.
Shin Tae-yong memanggil pemain muda berbakat Persebaya, Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh (Madura United). Kedua pemain itu masuk ke dalam skuat Merah Putih saat menghadapi Timor Leste di FIFA matchday.
Shin Tae-yong tak ragu memuji debut Marselino dan Ronaldo saat Indonesia menghadapi Timor Leste.
“Memang Ronaldo dan Marselino masuk babak kedua. Ronaldo masuk dari awal babak kedua, Marselino baru masuk beberapa menit setelah babak kedua. Setelah kedua pemain ini masuk permainan tim lebih baik,” katanya.
Shin Tae-yong gemar memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda. Targetnya adalah untuk jangka panjang. Dia berharap, kompetisi BRI Liga 1 terus bisa menghasilkan pemain-pemain berkualitas untuk timnas Indonesia.
“Lewat kompetisi BRI Liga 1, para pemain akan mendapatkan atmosfer pertandingan. Ujung dari kompetisi tentu saja timnas,” ungkapnya.
Kompetisi Harus Lebih Baik Lagi
Dengan bergulirnya kompetisi BRI Liga 1 secara baik, peluang menghasilkan prestasi internasional sangat besar. Setidaknya penampilan timnas Indonesia di Piala AFF 2020 bisa menjadi acuan meski belum berhasil menjadi juara.
Thailand, yang menjadi juara Piala AFF 2020, disebut Shin Tae-yong memiliki kompetisi terbaik di Asia Tenggara. Mantan pelatih timnan Korea Selatan berharap mutu dan kualitas BRI Liga 1 bisa lebih ditingkatkan.
“Thailand jelas kuat. Liga Thailand menempati urutan pertama di liga Asia Tenggara. Tidak mudah menaikkan level timnas hanya jika liga domestik (BRI Liga 1) tidak mendukung. Performa dan tempo permainan di BRI Liga 1 harus dipercepat,” ujarnya.
Berdasarkan situs AFC, Liga Thailand menduduki peringkat sembilan terbaik di Asia. Sementara posisi BRI Liga 1 ada di peringkat 26 Asia, atau masih di bawah Liga Malaysia dan Liga Singapura.
Dengan semakin meningkatnya kualitas kompetisi BRI Liga 1, bukan tidak mungkin akan muncul Pratama Arhan lain yang merumput di luar negeri dan tentunya muara dari kompetisi bagus dan sehat adalah prestasi timnas di level internasional.