MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosifika (BMKG) Wilayah IV Makassar menyebut, fenomena hujan es di sekitar Bandara Lama Sultan Hasanuddin, Mandai, Kabupaten Maros terjadi karena pengaruh awan cumulonimbus.
Petugas BMKG Wilayah IV Makassar Nur Asia Utami berkata, fenomena ini sebenarnya umum terjadi. Adapun buliran es yang jatuh karena pertumbuhan awan cumulonimbus yang dapat memicu hujan.
“Jadi, awan cumulonimbus ini bisa menghasilkan hujan intensitas sedang/lebat disertai angin kencang. Hujan es hanya bisa terjadi dari awan cumulonimbus,” kata Nur Asia, Senin 9 November 2020.
Ia menjelaskan, hujan seperti ini tidak dapat terjadi setiap saat, namun bisa saja terjadi sewaktu-waktu ketika ada pemicu dari pertumbuhan awan cumulonimbus (cb), namun butiran esnya tidak berdiameter besar.
Nur Asia melanjutkan, fenomena hujan es biasanya terjadi di musim transisi ketika awan cumulonimbus yang terbentuk cukup tinggi, sehingga harus melepaskan bebannya.