Penyebab Hujan Es di Maros Terungkap, Ini Penjelasan BMKG

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosifika (BMKG) Wilayah IV Makassar menyebut, fenomena hujan es di sekitar Bandara Lama Sultan Hasanuddin, Mandai, Kabupaten Maros terjadi karena pengaruh awan cumulonimbus.

Petugas BMKG Wilayah IV Makassar Nur Asia Utami berkata, fenomena ini sebenarnya umum terjadi. Adapun buliran es yang jatuh karena pertumbuhan awan cumulonimbus yang dapat memicu hujan.

“Jadi, awan cumulonimbus ini bisa menghasilkan hujan intensitas sedang/lebat disertai angin kencang. Hujan es hanya bisa terjadi dari awan cumulonimbus,” kata Nur Asia, Senin 9 November 2020.

Ia menjelaskan, hujan seperti ini tidak dapat terjadi setiap saat, namun bisa saja terjadi sewaktu-waktu ketika ada pemicu dari pertumbuhan awan cumulonimbus (cb), namun butiran esnya tidak berdiameter besar.

Nur Asia melanjutkan, fenomena hujan es biasanya terjadi di musim transisi ketika awan cumulonimbus yang terbentuk cukup tinggi, sehingga harus melepaskan bebannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini