MATA INDONESIA, LONDON – Kolonel Angkatan Darat Inggris, Richard Kemp mengungkapkan bahwa NATO harus mempertimbangkan untuk menjatuhkan Presiden Rusia, Vladimir Putin meskipun dengan cara yang tak pantas.
“NATO harus mempertimbangkan semua opsi untuk menyingkirkan Putin dari kekuasaan. Itu termasuk membunuhnya meski tidak mungkin atau diinginkan,” Richard Kemp yang pernah memimpin pasukan Inggris di Afghanistan kepada media Inggris, Mirror, melansir Newsdelivers.
Pensiunan perwira Angkatan Darat itu mengatakan bahwa meskipun membunuh mungkin tidak dapat diterima oleh banyak orang, tapi itu mungkin juga satu-satunya cara untuk mengakhiri perang dan mencegah konflik di masa depan.
“Ketika menyangkut pembunuhan yang mungkin tidak menyenangkan bagi banyak orang, tetapi nyawanya tidak memiliki nilai yang lebih besar daripada nyawa ribuan orang yang telah ia bunuh di Ukraina dan di tempat lain dan mungkin akan dibunuh di masa depan,” tuturnya.
“Dia adalah ‘Panglima Tertinggi’ pasukan Rusia yang memerintahkan perang agresi ilegal dan merupakan target yang sah. Pemerintah kami merencanakan pembunuhan Adolf Hitler dalam Perang Dunia Kedua,” sambungnya.
Sebelumnya, Senator Amerika Serikat (AS), Lindsey Graham juga mengungkapkan hal senada. Menurutnya, dengan membunuh Presiden Putin, invasi Rusia ke Ukraina otomatis berakhir.
Namun, pernyataannya beberapa waktu lalu itu menuai kecaman. Anggota Parlemen di Negeri Paman Sam menegaskan bahwa menuntut pembunuhan seorang pemimpin yang pasukannya saat ini terlibat dalam penembakan pembangkit nuklir adalah bahaya besar.
“Saya benar-benar berharap anggota Kongres kami akan mendinginkannya dan mengatur pernyataan mereka saat pemerintah bekerja untuk menghindari (Perang Dunia Ketiga),” kata anggota kongres progresif Ilhan Omar dalam sebuah tweet.
Senator Demokrat Brian Schatz menambahkan, “Saya telah melihat setidaknya setengah lusin tweet gila malam ini. Tolong semua orang menjaga akalmu tentang dirimu. ”
