Pengusaha Warteg di Jakarta Ancam Mogok Jualan Imbas Harga Pangan Mahal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tingginya harga pangan menjuai protes dari Pelaku Usaha Warung Tegal (Warteg) di wilayah DKI Jakarta dan mengancam akan melakukan aksi mogok berjualan.

“Kami akan melakukan aksi menghentikan jualan ya, dan ini pilihan terakhir kami jika harga-harga semakin liar,” kata Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni di Jakarta, Senin 20 Juni 2022.

Mukroni mencontohkan, saat ini, harga cabai rawit merah di sejumlah pasar wilayah DKI sudah di atas Rp 100 ribu per kilogram.

“Selain cabai, minyak curah juga mahal. Rata-rata Rp18.000 per liter. Sulit untuk menjumpai yang sesuai harga eceran tertinggi (HET),” katanya.

Mukroni menambahkan, harga telur ayam juga ikut melambung tinggi menjadi Rp30.000 per kilogram. Padahal, saat normal harga pangan kaya protein tersebut hanya dibanderol Rp 23 per kilogram.

Selain itu, harga daging ayam juga sudah mendekati Rp40.000 ribu per kilogram dari harga normal Rp 28 ribu per kilogram. Kemudian, harga gula pasir juga naik menjadi Rp17.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 14.000 per kilogram.

Tak hanya itu, harga daging sapi juga meroket menjadi Rp140.000 per kilogram. Saat normal, harga daging sapi berkisar Rp100.000 per kilogram. “Sayur-sayuran juga naik,” tambahnya.

Menurut Mukroni, kenaikan berbagai bahan pangan tersebut telah melebihi batas kewajaran dan amat memberatkan keuangan pelaku usaha warteg. Di sisi lain, pelaku usaha warteg masih enggan menaikkan harga makanan lantaran takut ditinggalkan pelanggan.

“Kami pedagang warteg memilih mengurangi porsi ketimbang menaikan harga menu di tengah daya beli rakyat bawah belum pulih sepenuhnya,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini