Pengungsi di Ambon Capai135 Ribu Orang, Gempa Susulan dan Berita Hoax jadi Pemicu

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) merilis bahwa jumlah pengungsi akibat gempa Ambon terus bertambah dan saat ini telah mencapai 135.875 ribu orang.

Hal itu diakibatkan karena masih terjadi gempa susulan dan berita hoax yang beredar sehingga membuat takut warga disana untuk menetap di rumahnya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan, berdasarkan data BMKG, hingga pukul 21.00 WIT, ada 1.077 kali gempa susulan. Dari jumlah itu, terdapat 116 kali gempa yang dirasakan.

“Tiga hari terakhir gempa susulan memiliki magnitudo yang cukup signifikan antara M 3,5 hingga 4,4,” katanya.

Selain itu, jumlah pengungsi juga naik gara-gara hoax gempa besar pada 9 Oktober 2019. Informasi palsu itu beredar dari mulut ke mulut.

Faktor selanjutnya warga mengungsi karena ada informasi akan adanya bantuan. Namun tidak spesifik bantuan seperti apa yang diharapkan oleh warga yang sebelumnya pernah mengungsi.

Dia menyebut ada 6.975 unit rumah yang rusak akibat gempa Ambon. Gempa bermagnitudo 6,5 yang terjadi pada Kamis 26 September 2019 ini juga menyebabkan 37 orang tewas. Dimana, sebagian besar korban disebabkan karena tertimpa bangunan.

Agus mengatakan stok makanan di lokasi pengungsian masih mencukupi untuk sebulan ke depan. Meski demikian, dia menagatakan para pengungsi membutuhkan logistik lain seperti tenda, air bersih serta selimut.

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini