Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS Kemenag 2019

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tepat hari ini, Selasa 10 Desember 2019 adalah hari yang dinanti para pelamar seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama (Kemenag). Ya, usai masa Pendaftaran CPNS 2019 ditutup pada akhir November 2019 lalu, tahapan verifikasi administrasi sudah diselesaikan dan hari ini merupakan pengumuman hasil seleksi administrasi.

Diketahui jumlah pelamar Kemenang tercatat mencapai Kementerian Agama 222.511 untuk memperebutkan 5815 formasi seluruh Indonesia. Rencananya, pengumuman hasil seleksi administrasi tersebut akan diumumkan melalui https://sscn.bkn.go.id dan https://kemenag.go.id/ .

Jumlah Pelamar CPNS Kemenag
Jumlah Pelamar CPNS Kemenag

Berdasarkan surat edaran awal dari Kemenag, berikut jadwal seleksi akan memasuki beberapa tahapan sebagai berikut :

• Pengumuman Nama Peserta Lolos Seleksi Administrasi Kemenag 2019 Diundur

1. Pengumuman penerimaan CPNS — 11 November 2019

2. Pendaftaran Online 15 hingga 29 November 2019

3. Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi 10 Desember 2019

4. Masa Sanggah 11 Desember hingga 13 Desember 2019

5. Pengumuman Hasil Sanggah 24 Desember 2019

6. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Februari 2020

7. Pengumuman SKD Maret 2020 dan Peserta Seleksi Kompensi Bidang (SK) Maret 2020

8. Pelaksaanaan SKB — Maret 2020

9. Pengumunan Hasil Akhir Seleksi — April 2020

* Jadwal pelaksaan dapat berubah sewaktu-waktu dan dinformasikan melalui https://kemenag.go.id

BERIKUT TOP 5 INSTANSI DENGAN PELAMAR TERBANYAK

– Kementerian Hukum & HAM 708.488
– Kementerian Agama 222.511
– Kejaksaan Agung 78.332
– Mahkamah Agung RI 58.320
– Pemerintah Provinsi Jawa Timur 57.314
– Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 53.908
– Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 50.528
– Pemerintah Provinsi Jawa Barat 41.722
– Kementerian Perhubungan 38.780
– Kementerian Kesehatan 34.892

BOTTOM 10 INSTANSI
– Pemerintah Kab. Barito Utara 569
– Sekretariat Jenderal DPR RI 563
– Kementerian Pemuda dan Olahraga 507
– Sekretariat Jenderal MPR 483
– Pemerintah Kab. Bone Bolango 483

– Pemerintah Kab. Maluku Barat Daya 470
– Setjen KOMNAS HAM 455
– Pemerintah Kab. Bombana 428
– Pemerintah Kota Bitung 394
– Pemerintah Kab. Labuhanbatu Selatan 393

TOP 10 FORMASI DENGAN PELAMAR TERBANYAK
– Penjaga Tahanan (Pria) 304.247
– Ahli Pertama – Guru Kelas 231.664
– Pelaksana/Terampil – Bidan 183.223
– Ahli Pertama – Guru Agama Islam 151.445
– Pelaksana/Terampil – Perawat 150.149

– Penjaga Tahanan (Wanita) 142.080
– Ahli Pertama – Guru Matematika 122.546
– Ahli Pertama – Guru Bahasa Inggris 119.961
– Pelaksana/Pemula – Pemeriksa Keimigrasian (Pria) 96.598
– Ahli Pertama – Guru Bahasa Indonesia 94.131

Bottom 10 Formasi
– Asisten Ahli – Dosen Arkeologi 0
– Asisten Ahli – Dosen Asas-Asas Kebudayaan Islam 0
– Asisten Ahli – Dosen Bahasa Pali 0
– Asisten Ahli – Dosen Diksi 0
– Asisten Ahli – Dosen Etnomusikologi 0
– Asisten Ahli – Dosen Hadits Ahkam 0
– Asisten Ahli – Dosen Ilmu Jiwa Pendidikan 0
– Asisten Ahli – Dosen Manajemen Haji Dan Umrah 0
– Asisten Ahli – Dosen Manajemen Organisasi Dakwah 0
– Asisten Ahli – Dosen Manajemen Perpustakaan 0

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini