MATA INDONESIA, PHILADELPHIA – Saat penghitungan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat ditemukan banyak warga sipil bersenjata yang sebagian teridentifikasi sebagai pendukung Donald Trump.
Seperti dilaporkan Antaranews dari Reuters, warga sipil bersenjata itu tampak di pusat penghitungan suara Detroit.
Mereka tampak berteriak-teriak, “Kami menang!” di luar pusat penghitungan suara tersebut bersama ratusan temannya yang mengenakan topi base ball bertuliskan, “Make America Great Again.”
Sementara di Pennsylvania Convention Center, Kota Philadelphia yang juga menjadi tempat penghitungan suara untuk Pilpres AS 2020 polisi menangkap dua warga sipil bersenjata.
Polisi mengidentifikasi mereka sebagai Joshua Macias (42 tahun) dan Antonio LaMotta (61 tahun) karena membawa senjata.
Mereka berkendara dari Virginia menggunakan Hummer dan ternyata tidak memiliki izin membawa senjata api di Pennsylvania.
Komisioner Kepolisian Philadelphia, Danielle Outlaw, mengungkapkan mereka ditangkap setelah FBI (Biro Investigasi Federal) di Virginia menginformasikan rencana keduanya.
Saat digeledah, Macias kedapatan membawa pistol tangan Beretta .40 caliber di dalam jaketnya. Sementara LaMotta kedapatan membawa Beretta 9mm dengan sarungnya. Sebuah senapan bergaya AR beserta amnunisinya ditemukan di dalam kendaraan kedua pria itu.
Sebuah kendaraan Hummer warna perak dengan plat nomor asal Virginia yang ditumpangi kedua pria itu, dihiasi bendera Amerika dan sebuah stiker bertemakan teori konspirasi sayap kanan, QAnon.
Tujuan Macias dan LaMotta berkendara ke Philadelphia sambil membawa senjata api tidak jelas. Namun sebelumnya laporan media AS menyebut otoritas negara itu sedang menyelidiki plot serangan terhadap Pennsylvania Convention Center.
Macias dan LaMotta akan menghadapi jeratan hukum karena membawa senjata api tanpa izin dan di jalanan umum.
