MATA INDONESIA, LONDON – Penggemar Kerajaan Inggris membanjiri jantung kota London untuk mengikuti prosesi pemakaman Ratu Elizabrth II.
Bahkan mereka berani mengantre bermil-mil untuk kesempatan sekali seumur hidup mengucapkan selamat tinggal kepada Ratu Elizabeth II. Selama di London mereka memenuhi hotel, restoran, dan toko-toko.
Pengunjung mendatangi pusat London dari berbagai negara seperti Amerika Serikat bahkan India.
Momen ini memberikan dorongan bagi bisnis saat ekonomi Inggris mulai menghadapi krisis biaya hidup yang dipicu oleh inflasi tertinggi dalam empat dekade terakhir. Saat ini Ingris juga menghadapi prediksi resesi yang mulai mengancam.
Kemegahan arak-arakan pada pemakaman ratu terlama yang memerintah Inggris, menggarisbawahi bahwa keluarga kerajaan memiliki daya tarik global.
Mulai dari prosesi militer yang rumit hingga peti mati dengan mahkota yang menarik perhatian membuat banyak orang datang memenuhi jantung kota London.
Ribuan orang yang datang mendorong permintaan kamar hotel di pusat kota London naik dua kali lipat dengan harga yang naik pula.
Ratusan pemimpin dunia ditambah rombongan membutuhkan tempat tinggal saat mereka tiba untuk pemakaman ratu. Begitu juga petugas polisi yang datang dari seluruh Inggris untuk membantu keamanan.
Tingkat hunian mencapai yang tertinggi sepanjang masa sebesar 95 persen menurut platform pemesanan grup yang berbasis di London, Hotelplanner.com.
“Itu tidak mengherankan ketika Anda menganggap bahwa mata dunia benar-benar tertuju pada ibu kota dan media, pejabat dan anggota masyarakat, seperti saya, yang hanya ingin menjadi bagian dari peristiwa bersejarah itu,” kata Thomas Emanuel, direktur senior firma analisis hotel STR, dilansir dari AP News.
Beberapa analis memperkirakan dorongan ekonomi untuk Inggris dari masa berkabung kerajaan akan terbatas. Itu karena diimbangi oleh supermarker, toko perangkat keras, pengecer, dan bisnis lain tutup.
Namun, minat baru dalam keluarga kerajaan dapat memberikan dorongan besar untuk industri perjalanan dan pariwisata.
