Pengamat: Tidak Semua Masyarakat Papua Termasuk dalam OPM

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengamat isu Papua dan Dosen Kajian Ketahanan Nasional Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia Dr Margaretha Hanita mengatakan bahwa harus disepakati bahwa stigma Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau kelompok separatis yang lekat kepada masyarakat Papua tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.

“Tidak semua orang Papua itu OPM, dan tidak semua orang Papua ingin merdeka, itu yang harus disepakati, kita tidak boleh ngotot dalam dialog,” kata Dr Margaretha Hanita dalam Simposium Nasional bertajuk ‘Dialog Papua: Refleksi, Visi dan Aksi’ di Kanal Youtube HUMAS SIL dan SKSG UI, Selasa 25 Mei 2021.

Maka, ia menegaskan kepada seluruh pihak yang memiliki peran di Tanah Papua untuk terus bersabar jika ruang dialog dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan. Mengingat prosesnya dinilai akan memakan waktu yang cukup lama.

“Dialog itu memang tidak sebentar, membutuhkan proses yang sangat panjang,jadi tidak singkat selesaikan Papua,” kata Dr Margaretha Hanita.

Adapun, aparat keamanan yang terdiri dari TNI-Polri sudah berkomitmen untuk melindungi masyarakat sipil. Hal ini memperlihatkan bahwa pemetaan dan pembedaan antara masyarakat dengan OPM sudah dipersiapkan dengan baik.

Bahkan, Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono menekankan bahwa masyarakat tidak perlu takut dengan ancaman kelompok separatis di Papua.

“Masyarakat di Papua tidak perlu khawatir dengan keberadaan KSTP. TNI-Polri akan menjaga dan mengawal warganya dalam bingkai NKRI di Tanah Papua,” kata Argo.

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok Energi dan BBM Aman Selama Libur Tahun Baru 2025

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan distribusi energi tetap terjaga selama perayaan Natal...
- Advertisement -

Baca berita yang ini