MATA INDONESIA, JAKARTA – Mewujudkan sebuah keseimbangan antara pendekatan lunak dan tegas harus dilakukan untuk mengatasi persoalan di Papua. Mengingat, masalah di wilayah tersebut cukup kompleks karena melibatkan berbagai sektor baik keamanan dan kesejahteraan.
Penasehat Senior Papua, Michael Manufandu menegaskan supaya penyelesaian masalah di Papua bisa dengan menerapkan pendekatan yang seimbang baik lunak maupun tegas.
“Pendekatan harus seimbang baik lunak dan tegas, selain itu bisa juga dengan melakukan ‘smart approach’,” kata Michael kepada Mata Indonesia News, Selasa 25 Mei 2021.
Selain itu, mantan Duta Besar Indonesia untuk Kolombia ini juga mengingatkan supaya masyarakat khususnya yang menetap di wilayah terpencil di Papua bisa hidup dengan aman. Maka, aparat keamanan diimbau untuk jeli dalam membedakan antara masyarakat dengan kelompok separatis dan teroris di Papua.
“Tantangannya itu juga faktor alam yaitu wilayah yang terpencil. Namun demikian, aparat keamanan dinilai memiliki cara khusus untuk membedakan antara masyarakat sipil dengan kelompok separatis Papua,” kata Michael.
Hal ini sudah sepatutnya diwaspadai khususnya oleh aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri. Mengingat, menurut pengamat intelijen, Stanislaus Riyanta menilai bahwa masyarakat kerap dijadikan tameng oleh kelompok separatis dan teroris di Papua (KSTP).
“Memang penanganan di Papua harus hati-hati karena KSTP ini kelompok yang sering menggunakan masyarakat sebagai tameng dan korban,” kata Stanislaus.
Melihat hal ini, aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri sudah sepatutnya tidak hanya melakukan pendekatan keamanan namun harus bisa merebut hati masyarakat.
“Operasi pasukan keamanan bukan hanya semata dengan operasi serangan bersenjata, tetapi juga pendekatan-pendekatan untuk merebut hati masyarakat,” kata Stanislaus.