Pengamat Pertanyakan Keberadaan Gubernur DKI saat Kerumunan Massa Rizieq di Sidang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kerumunan massa yang terjadi saat sidang pembacaan vonis Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Kamis 24 Juni 2021 lalu ternyata menjadi sorotan publik.

Terlebih, dari ratusan massa yang hadir, empat diantaranya dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan hasil swab test yang dilakukan.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa, Rudi Kamri bahkan mempertanyakan posisi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang dinilai tidak bergerak cepat mengantisipasi kerumunan tersebut.

“Kalau kepala daerah yang bertanggung jawab kepada rakyatnya, dia akan tampil di depan perusuh agar tidak tercipta klaster baru di Jakarta,” kata Rudi, di channel YouTube Anak Bangsa.

Ia juga menilai seharusnya Gubernur DKI Jakarta itu bergerak cepat bersama dengan aparat keamanan untuk mencegah aliran kerumunan massa yang hendak masuk ke wilayah Jakarta Timur.

“Pada saat demo dia tidak mau tampil dan membawa aparat keamanan untuk halau orang itu ke Jakarta,” kata Rudi.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur telah menangkap 131 massa simpatisan Rizieq di sekitar area PN Jakarta Timur. Diketahui bahwa tujuan simpatisan Rizieq Shihab mendatangi lokasi adalah untuk mengawal sidang pembacaan vonis.

Alhasil, kepolisian telah mengamankan ratusan massa dan dipulangkan setelah menjalani proses pendataan dan pemeriksaan. Ironisnya, dari ratusan massa itu, empat diantaranya reaktif Covid-19 sehingga keempat orang tersebut diarahkan untuk menjalani isolasi di Rusun Cilincing.

“Ini adalah konstruksi atau fabrikasi yang dilakukan oleh Rizieq dan politisi yang ingin manfaatkan kasus ini ke arah politik, padahal tidak ada politik sama sekali,” ujarnya.

“Ini mutlak proses pelanggaran hukum mulai dar UU karantina kesehatan hingga hasutan yang timbulkan keonaran di tengah masyarakat.”

“Rizieq ini kan banyak pengikutnya, jutaan, artinya setiap kata-kata yang keluar dari Rizieq Shihab ini kan sanggu menginfluence pendukungnya, ini yang harus disadari, dan ini terbukti dengan adanya kerumunan massa,” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kenaikan PPN 1% Tidak Berdampak Negatif: Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pokok Masyarakat Terlindungi

Jakarta – Sejumlah pihak menyambut positif rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1% menjadi 12% pada tahun...
- Advertisement -

Baca berita yang ini