Penerjunan ‘Pasukan Setan’ Momentum Bersihkan Kelompok Separatis Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa Rudi Kamri menanggapi positif penerjunan prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda yang memiliki julukan ‘Pasukan Setan’. Ia menegaskan bahwa hal ini bisa menjadi momentum untuk membersihkan kelompok separatis Papua (KSP).

“Soal Pasukan Setan ini mas, saya punya feeling positif lah ini bisa menjadi momentum untuk bersih-bersih di Papua, karena mohon maaf kelompok-kelompok ini (KSP) ini sudah di luar batas kemanusiaan,” kata Rudi di Youtube Kanal Anak Bangsa, Senin 3 Mei 2021.

Ia juga menyoroti tindakan kelompok separatis yang terus melawan negara. Aksi teror yang dilakukan mengarah ke arah separatisme.

“Kelompok ini ya mas semacam ini, mereka bukan hanya kriminal bersenjata, nyata-nyata mereka ini mau merdeka, ini kan namanya sudah makar,” kata Rudi.

Maka, prajurit khusus yaitu dikenal dengan ‘Pasukan Setan’ sudah dibekali dengan latihan keras selama satu bulan belakangan ini. Dapat dipastikan bahwa prajurit Yonif 315/Garuda ini telah siap secara mental, fisik dan persenjataan.

Pangdam III/Slw Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto terus memotivasi prajuritnya yang akan ditugaskan untuk mengamankan daerah rawan di Papua.

“Sebagai prajurit Siliwangi kalian harus bangga mengemban tugas ini. Karena sesungguhnya keberadaan kalian dalam Satgas ini bukan semata menjalankan perintah tugas pimpinan. Latihan pratugas dalam rangka pengamanan daerah rawan di daerah Papua,” kata Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto di Instragram @kodamsiliwangi.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini