MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengamat BUMN, Toto Pranoto mengatakan rencana konsolidasi atau merger sejumlah BUMN kelompok pangan jelang pembentukan holding bermaksud untuk memudahkan dan meningkatkan koordinasi.
“Beberapa aksi korporasi dengan melakukan merger beberapa BUMN sebelum pembentukan holding saya kira cukup bagus, supaya koordinasi di holding bisa lebih mudah dan ditingkatkan,” ucap Toto, Minggu, 2 Mei 2021.
Toto menilai, adanya konsolidasi sejumlah BUMN terkait masalah pangan, maka jumlah anak perusahaan dalam holding BUMN nantinya akan lebih sedikit. Untuk diketahui, delapan BUMN akan berkonsolidasi ke dalam kelompok pangan dalam rangka persiapan sebagai holding.
Di antara BUMN tersebut, yakni Sang Hyang Seri, Pertani, PT Perikanan Nusantara, Perum Perikanan Indonesia, Berdikari, PT Garam, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), serta BGR Logistics.
Setelah proses konsolidari, Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo Adi mengatakan, akan dilakukan inbreng pembentukan holding BUMN kelompok pangan di mana Peraturan Pemerintah (PP) mengenai holding ini diharapkan dapat keluar pada kuartal III tahun 2021.
Sejumlah BUMN kelompok pangan yang akan menjalani konsolidari menjelang pembentukan holding lain di antaranya: PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI dengan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), kemudian rencana merger Sang Hyang Seri dengan Pertani, dan merger dua BUMN perikanan yakni Perindo dengan Perinus.