Pengamat: Klaim TP3 Kaitkan Pilkada DKI 2017 dengan Kasus FPI Hanya Asumsi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menegaskan bahwa klaim Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) bahwa dugaan pelanggaran HAM terhadap enam anggota Front Pembela Islam (FPI) ada kaitannya dengan Pilkada DKI Jakarta pada 2017, dinilai hanya asumsi. Islah menilai bahwa pernyataan yang ditegaskan oleh Ketua TP3 Abdullah Hehamahua ini hanya hipotesa.

“Itu kan sebenarnya asumsi-asumsi hanya hipotesa itu biasa saja, artinya bisa dikaitkan kemana saja,” kata Islah kepada Mata Indonesia News, Senin 15 Maret 2021.

Islah menilai bahwa bila ada upaya untuk menghubung-hubungkan permasalahan dengan FPI bisa membuat simpatisan kelompok ini menjadi besar kepala.

Ia juga menegaskan bahwa tidak pernah jika ada skenario yang bertujuan untuk membungkam dan menyudutkan eks ormas pimpinan Rizieq Shihab ini.

“Ini kalau dihubung-hubungkan seolah FPI barang penting, nanti membesarkan kepala mereka, FPI dianggap sebagai penghalang bagi kehidupan politik dan negara kita, iya,tapi kalau dianggap sebagai hal yang penting kemudian harus ada skenario untuk membungkam mereka saya kira tidak,” kata Islah.

Pernyataan ini menanggapi klaim dari Ketua TP3 Abdullah Hehamahua bahwa keterkaitan dengan Pilkada DKI Jakarta 2017 disinyalir karena ada dukungan yang besar terhadap calon gubernur petahana saat itu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Hehamahua menilai bahwa peran Rizieq Shihab dalam gerakan 212 berhasil mengagalkan Ahok menang di Pilkada DKI Jakarta 2017. Maka ia menuding atas dasar hal inilah, Rizieq dan FPI dikriminalisasi.

Melihat hal ini, Islah kembali menegaskan bahwa pernyataan Abdullah Hehamahua hanya asumsi yang tidak memiliki dasar atau bukti.

“Selama ini kan kelompok-kelompok ekstrem kanan selalu pakai hipotesa dan asumsi yang kadang dilekatkan dengan cocokologi, ada yang bilang bahwa pembunuhan untuk trigger FPI, karena FPI dianggap penghalang Perpres Nomor 7 ada juga yang bilang begitu,” kata Islah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini