MINEWS, JAKARTA-Wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota ke luar Pulau Jawa karena alasan banjir dan macet kronis mendapat respon positif dari para pengamat.
Salah satunya pengamat tata kota, Yayat Supriyatna. Dirinya setuju dengan wacana tersebut karena dinilai DKI Jakarta sudah menjadi kota yang sakit.
Misalnya dari transportasi, katanya kerugiannya sudah Rp 60-100 triliun, itu kan mahal banget. Kedua, dari sisi bencana. Jakarta itu udah jadi kota sakit itu sebetulnya. Dari air bersihnya belum cukup, sanitasinya buruk, transportnya buruk, polusi udaranya juga, “Ini artinya bagaimana kita menyehatkan kota itu,” ujar Yayat.
Menurut Yayat, perlu dipertimbangkan untuk mencari ibu kota yang lebih sehat dari Jakarta. Dengan begitu, kata dia, Gubernur DKI Jakarta bisa berfokus menyehatkan kotanya tanpa perlu terbebani.
“Biarlah nanti Gubernur Jakarta menyehatkan Jakarta. Dia lebih tenang, lebih fokus, tanpa terganggu dia sebagai Ibu Kota. Jadi dengan fokus dia sebagai pusat bisnis, pusat ekonomi, gubernurnya lebih tenang kerjanya, bisa lebih menyehatkan Jakarta. Dan orang punya opsi lain. Jakarta menjadi pusat perdagangan, Jakarta seperti New York-nya,” katanya.
Menurut Yayat, bisa saja nanti status Daerah Khusus dicabut sehingga kota itu menjadi seperti provinsi lain. Dengan begitu, kata Yayat, Gubernur DKI Jakarta dapat berfokus mengurus provinsinya dan tidak lagi menjadi bahan cemoohan.
“Maka dengan adanya Ibu Kota baru ibaratnya Jakarta tidak akan menjadi fokus lagi. Biarlah Jakarta ditata lebih apik, kemudian kota-kota di Indonesia itu tidak hanya menjadikan Jakarta sebagai segalanya,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berbicara tentang ancaman banjir di Jakarta terkait wacana pemindahan ibu kota. Terlebih Jakarta baru saja mengalami banjir di sejumlah titik.
“Degradasi sosial di
sini sudah kelihatan semakin tajam dan kalau dilihat banjir besar di setiap
musim hujan jadi ancaman di Jakarta, tidak hanya sekarang, tapi sebelumnya juga
jadi ancaman,” ujar Jokowi di kantor Presiden, Jakarta Pusat.
Terkait rencana pemindahan
ibu kota, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan pembangunan
besar-besaran di Jakarta tetap berjalan. Anies menepis anggapan bahwa wacana
pemindahan ibu kota berkaitan dengan pembangunan di Jakarta.