MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyusunan penanggalan Islam bukan perintah dari Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam (SAW), tetapi karena kebutuhan administrasi negara di zaman Sayidina Umar bin Khattab sekitar 16 tahun setelah Nabi wafat. Begitu juga dengan penetapan Muharram sebagai bulan pertama di kalender Islam.
Dikisahkan, saat sedang bermusyawarah menentukan bulan pertama untuk Kalender Hijriyah yang baru saja ditetapkan Umar bin Khattab, ada sahabat yang mengusulkan Rabiul Awal sebagai pembuka kalender Islam.
Alasannya di bulan itulah Nabi melakukan hijrah. Namun, usulan itu ditolak Sayidina Umar karena rekomendasi Sayidina Utsman.
Umar beralasan, meskipun pelaksanaan hijrah pada bulan Rabiul Awal, namun saat Nabi awal merencanakannya masih berada di bulan Muharram.
Menurut Umar, wacana melakukan hijrah muncul saat Nabi membaiat beberapa sahabat yang diyakini terjadi di penghujung bulan Dzulhijjah.
Semangat baiat itulah yang kemudian mengantarkan kaum Muslim untuk berhijrah dari Makkah ke Madinah.