MATA INDONESIA, JAKARTA – Para peneliti University of California berhasil memproduksi murah antibodi terhadap protein untuk menghadapi lonjakan Virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19 dari telur ayam.
“Keindahan sistem ini adalah Anda dapat menghasilkan banyak antibodi pada burung,” kata Rodrigo Gallardo, profesor kedokteran unggas, Departemen Kesehatan dan Reproduksi Populasi di UC Davis School of Veterinary Medicine yang dikutip Sabtu 16 Juli 2022.
Rodrigo juga mengungkapkan biaya pembentukan antibodi dari telur ayam berbiaya rendah.
Meski begitu, memperbarui imunisasinya sangat mudah dan cepat yaitu dengan menggunakan antigen yang diperbarui agar ayam menjadi hiperimunisasi.
Dalam kondisi tersebut strain apapun yang dihasilkan mutasi Virus SARS-CoV-2 akan sanggup dihadapi.
Secara teori, burung menghasilkan sejenis antibodi yang disebut IgY, sebanding dengan IgG pada manusia dan mamalia lainnya.
IgY tidak menyebabkan alergi atau memicu reaksi kekebalan saat disuntikkan ke manusia.
IgY kan muncul baik dalam serum burung maupun dalam telurnya. Saat ayam bertelur sekitar 300 telur setahun, menurut Rodrigo, mereka akan menghasilkan banyak IgY.
Rodrigo Gallardo dan rekannya mengimunisasi ayam dengan tiga vaksin yang berbeda dan masing-masing disuntikkan dua dosis.
Setelah itu, para peneliti tersebut mengukur antibodi dalam sampel darah ayam dan kuning telur pada tiga dan enam minggu setelah imunisasi terakhir.
Antibodi yang dimurnikan itu diuji kemampuannya untuk memblokir virus corona agar tidak menginfeksi sel manusia.
Mereka melakukannya di National Center for Biodefense and Infectious Diseases di George Mason University di Virginia.
Telur dan serum dari ayam yang diimunisasi mengandung antibodi yang mengenali SARS-CoV-2.
Gallardo mengungkapkan, antibodi dari serum itu lebih efektif dalam menetralkan virus, mungkin karena ada lebih banyak antibodi dalam darah secara keseluruhan.
Para peneliti itu, berharap menyebarkan antibodi ini dalam perawatan pencegahan dalam bentuk seperti semprotan yang dapat digunakan orang berisiko tinggi terpapar virus corona.
