Peneliti Kaji Manfaat Jambu Biji Cegah Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional terus melakukan penelitian terkait vaksin untuk mengatasi pandemi akibat virus corona. Salah satunya tengah mangkaji manfaat Jambu Biji untuk cegah corona.

“Seluruh tim peneliti Kemristek/BRIN sedang bekerja keras untuk membantu mencegah, mendeteksi, dan merespons secara cepat penyakit Covid-19, di antaranya dengan menemukan alat deteksi atau diagnosis, suplemen, obat, dan vaksin untuk pasien Covid-19,” kata Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Kamis 26 Maret 2020 seperti dilansir Antara.

Melalui riset dan inovasi, Konsorsium Covid-19 akan memberikan dukungan penuh kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan corona yang dipimpin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Konsorsium Covid-19 akan melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan teknologi dengan prioritas jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Prioritas jangka pendek adalah melakukan penelitian dan kajian sistematik terhadap tanaman herbal yang berpotensi mencegah penularan Covid-19.

Beberapa tanaman herbal yang dikaji adalah seperti jahe merah, meniran, sambiloto, echinaceae, temu lawak, lada hitam, serai, kunyit, kayu manis, seledri, cengkeh, kulit manggis, daun kelor, kulit jeruk, dan jambu biji.

Penelitian mengenai jambu biji menunjukkan buah itu mengandung senyawa yang potensial untuk menghambat dan mencegah infeksi virus corona pada manusia.

Selain itu, Konsorsium Covid-19 akan mengembangkan alat pelindung diri (APD) seperti masker, pembersih tangan, tenda sterilisasi, serta mengkaji manfaat sediaan bahan alami untuk kekebalan tubuh.

Prioritas jangka pendek konsorsium yang lain adalah melakukan penelitian bidang sosial humaniora seperti soal ketahanan (resiliensi) dan perilaku masyarakat, perbandingan kebijakan dan manajemen di negara lain, serta analisis ekonomi makro dan mikro di Indonesia.

Selain itu konsorsium akan meneliti perkembangan isu terkait Covid-19 di media sosial, pemodelan kesehatan masyarakat, serta proyeksi dan prediksi grafik dan peta spasial dari penyebaran virus corona di Indonesia.

Dalam jangka menengah, Konsorsium Covid-19 akan melakukan penelitian dan pengkajian terkait perangkat pemeriksaan cepat virus corona untuk deteksi awal maupun deteksi akhir; pengembangan suplemen, multivitamin, dan modulator imun dari berbagai tanaman Indonesia; serta pengembangan robot layanan untuk ruangan penanganan infeksi virus Corona dan pompa infus pintas untuk memasukkan obat ke tubuh pasien.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini