Pemuda Mandala Trikora : 7 Tahanan Politik Papua Otak Kerusuhan Demo 2019

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – 7 tahanan politik Papua di Polda Kalimantan Timur (Kaltim) diklaim sebagai otak dari kerusuhan saat aksi demonstrasi di Papua dan Papua Barat pada tahun 2019 lalu. Mereka adalah Buktar Tabuni, Agus Kossay, Fery Kombo, Alexander Gobay, Steven Itlay, Hengki Hilapok, dan Irwanus Uropmabin.

Ketua Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua Ali Albert Kabiay mengatakan, 7 tahanan tersebut merupakan otak dari kerusuhan, saat berlangsung aksi demo di Papua dan Papua Barat tahun lalu.

“Mereka yang mengakibatkan timbulnya kerusuhan dan merupakan murni kriminalitas. Mari bersama-sama kita menyerahkan proses hukumnya kepada pemerintah sesuai dengan aturan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya, Jumat 5 Juni 2020.

“Yang salah tetap salah dan yang benar tetap benar,” lanjutnya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tak melihat kasus rasisme yang terjadi di Amerika serikat dan dijadikan pembanding dengan kondisi di Indonesia.

“Tidak bisa begitu karena sudah barang tentu protap petugas keamanan di Amerika Serikat dan Indonesia berbeda. Hal itu dibuktikan dengan setiap permasalahan di Indonesia, petugas keamanan masih mengedepankan penyelesaian dengan cara kekeluargaan dan juga gotong royong. oleh sebab itu, mari kita tanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kedalam kehidupan kita,” katanya.

Ali pun menyarankan agar masyarakat tak terprovokasi dengan pemberitaan terkait kasus ini. Ia malah mengharapkan agar tetap tenang dan fokus membantu pemerintah dalam memerangi pandemi corona (covid-19) di Papua.

Ia juga menghimbau kepada anak-anak muda Papua untuk tetap tinggal di rumah, belajar dari rumah, ikuti ajuran pemerintah dalam memerangi covid-19.

“Jangan mudah dipengaruhi oleh segelintir kelompok-kelompok ilegal yang selalu mengganggu stabilitas keamanan seperti, KNPB, ULMWP, dan kelompok sejenis lainnya,” katanya.

Ali juga meminta kepada tokoh masyarakat dan agama Papua untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta persahabatan berlandaskan cinta kasih.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini