Pemprov Jatim Didorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Baca Juga

MATA INDONESIA, JATIM-Pemerintah Provinsi Jawa Timur diminta mendorong ekonomi kreatif sebagai salah satu kekuatan dan sumber pertumbuhan ekonomi, karena mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja pada masa pandemi.

“Jatim memiliki SDM yang kreatif juga tersedianya sumber-sumber daya lain. Seperti objek-objek yang menjadi penunjang ekonomi kreatif. Hal itu perlu didorong lebih ekstra lagi,” kata Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di Jawa Timur.

Ia mengemukakan, dorongan yang dimaksud antara lain agar Pemprov mengeluarkan kebijakan yang berpihak dan mampu mendongkrak kreativitas serta menumbuhkan produk-produk baru.

“Sektor ekonomi kreatif menyumbang 20 juta lapangan kerja di Indonesia terutama di masa pandemi. Sangat potensial sekali sehingga harus digarap dan dikembangkan lebih maksimal,” katanya.

Diketahui, sub sektor ekonomi kreatif Jatim yang terus berkembang di antaranya pengembang permainan atau gim, fashion, kuliner, kriya, aplikasi dan desain interior. Sub-sub sektor ini cenderung tidak terganggu meskipun dalam situasi merebaknya covid-19.

“Makanya saya juga optimis bahwa ekonomi kreatif dapat menjadi tonggak penyokong ekonomi Jatim. Karena ekonomi kreatif ini berkaitan dengan banyak sektor kehidupan,” katanya.

LaNyalla meminta generasi muda Jatim untuk bisa menjadi penggerak ekonomi kreatif karena generasi muda sangat melek teknologi dan memahami seluk-beluk perkembangan industri kreatif.

“Artinya dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Jatim, jangan hanya bertumpu pada pemerintah tetapi harus ada inisiatif dari masyarakat terutama anak-anak muda dalam melakukan inovasi-inovasi baru,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini