MATA INDONESIA, JAKARTA – Meski kondisi Indonesia masih Pandemi Covid19, namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak berpikir menarik commitment fee penyelenggaraan formula-e yang 31 juta poundsterling (sekira Rp 555 miliar). Hal itu membuat anggota DPRD DKI Jakarta mendesak segera menariknya dialihkan untuk penanganan Covid19.
Selain menyetorkan commitment fee tersebut kepada pemegang lisensi balapan mobil listrik itu FEO, DPRD DKI Jakarta juga menarik sebagian pembayaran termin pertama balapan yang diharapkan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Perihal pembayaran commitment fee itu diungkapkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Achmad Firdaus kepada anggota DPRD DKI Jakarta. Uang itu untuk dua musim balapan
yaitu 2020 dan 2021.
Uang tersebut menurut Firdaus berasal dari APBD DKI Jakarta. Senilai 20 juta poundsterling untuk musim balap tahun 2020 ini, sedangkan 11 juta poundsterling lainnya termin pertama musim balap 2021.
Direktur Operasional PT Jakarta Propertindo Muhammad Taufiqurachman mengungkapkan, uang yang disetor itu tidak akan hangus meski pelaksanaannya direncanakan ditunda hingga 2021.
Tetapi berbagai fraksi di Komisi E DPRD DKI Jakarta kompak meminta panjar sebagai bentuk komitmen menjadi tuan rumah ditarik hingga 100 persen dan penyelenggaraan balapan mobil listrik itu diminta ditunda hingga 2021.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak menilai balapan mobil listrik tersebut sebaiknya dihentikan dahulu dan penyelenggara yakni Jakarta Propertindo dan Pemprov DKI Jakarta untuk tidak usah memikirkan penyelenggaraan pada tahun 2021.
Anggota Komisi E lainnya, Merry Hotma juga menilai lebih baik Formula E dibatalkan dengan pertimbangan kondisi perekonomian global masih belum stabil akibat pandemi COVID-19.