Pemkot Yogya Cari Jalan Agar Harga Daging Segar di Pasar Tidak Melonjak Selama Ramadan

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengundang distributor dan mereka yang terlibat dalam penjualan daging ayam untuk mendiskusikan naiknya harga ayam potong.

“Saya minta Dinas Perdagangan (Disdag), mengundang pihak terkait termasuk distributor daging untuk mencari tahu bersama kenapa ada kenaikan harga tinggi ini,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang dikutip Senin 4 April 2022.

Menurut Heroe ketersediaan daging ayam dan sapi di setiap pasar Yogyakarta masih mencukupi, tetapi mengapa harganya naik.

Saat ini harga ayam potong mencapai Rp 38 ribu per kilogram. Padahal, empat hari yang lalu masih tercatat di angka Rp 35 ribu per kilogram.

Heroe belum mengetahui penyebab kenaikan harga tersebut apakah karena tren menjelang ramadan atau bukan.

Jika bukan, pedagang, pemerintah dan distributor harus membuat kesepakatan bersama agar bisa menjual dengan harga yang wajar dan normal.

Selain kenaikan harga daging ayam, harga daging sapi juga naik menjadi Rp 125 ribu per kilogram, kenaikan itu sudah terjadi selama dua pekan.

Hasil pertemuan dengan distributor maupun pedagang dan bebagai pihak yang terlibat dalam rantai distribusi ayam potong tersebut akan dijadikan bahan untuk Pemkot mengambil keputusan.

Tujuannya agar bahan pokok di Yogyakarta menjadi normal lagi.

Reporter: Muhamad Fauzul Abraar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini