MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan diproyeksikan bisa memicu aktivitas perdagangan serta kegiatan perekonomian yang lebih aktif di Provinsi Kalimantan. Pengamat properti Ali Tranghanda menegaskan jika kondisi tersebut tidak lepas dari peluang perputaran roda ekonomi yang melibatkan fasilitas umum seperti rumah sakit, mall, pasar, dan sekolah.
Selain itu, ia menilai jika IKN akan hidup dan bergerak teruatam dengan hadirnya para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dipindahkan dari DKI Jakarta.
“Ini seperti teori property di mana pasokan (supply) menciptakan permintaan (demand) pasokannya ada yakni pemindahan para ASN ke IKN dan kemudian ada infrastruktur serta asosiasi Real Estate Indonesia juga diajak pemerintah ke sana untuk membantu pembangunan, maka ini akan menjadi suatu pusat pertumbuhan baru meskipun membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menjadi sebuah ibukota negara. Hal ini memang sebuah proses yang harus dijalani,” katanya.
Adapun pemerintah menargetkan sebanyak 500 ribu ASN kementerian dan lembaga dipindahkan ke kawasan Ibu Kota Negara. Perpindahan ini berjalan seiring dengan pembangunan infrastruktur utama seperti Istana kepresidenan, gedung DPR/MPR dan perumahan di tahap awal pembangunan IKN.
“Pembangunan dan beroperasi infrastruktur dasar untuk 500 ribu penduduk tahap awal,” tulis keterangan di situs resmi IKN.
Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-79 di kawasan IKN pada 17 Agustus 2024 mendatang. Sementara pada periode 2025-2035 akan dilakukan pengembangan fase kota berikutnya seperti pusat inovasi dan ekonomi, dan menyelesaikan pemindahan pusat pemerintahan IKN.
Pengembangan sektor-sektor ekonomi prioritas, penerapan sistem insentif untuk sektor-sektor ekonomi prioritas, serta pencapaian tujuan pembangunan berlekanjutan juga akan dilakukan pada periode tersebut.