Pemindahan IKN ke Kalimantan Timur, Strategi Wujudkan Pemerataan Berbasis Daerah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur diharapkan bisa mendorong pemerataan ekonomi regional. Hal ini diharapkan bisa menjaga dan meningkatkan pendapatan hasil daerah demi keberlangsungan wilayah tersebut.

Pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia Lisman Manurung menegaskan jika pemindahan IKN ini bisa memicu pemerataan di setiap provinsi Indonesia.

“Sejak Jokowi banyak dibangun jalan, artinya ke depan terwujud pemerataan pertumbuhan berbasis daerah, pendapatan hasil daerah aman, pemerataan terjadi,” kata Lisman kepada Mata Indonesia News, Jumat 4 Februari 2022.

Hal ini tidak lepas dari upaya untuk mengoptimalkan potensi Kalimantan sebagai wilayah yang mampu berkontribusi besar terhadap APBN. Maka tidak heran jika pemindahan IKN ini dianggap sebagai apresiasi terhadap Provinsi Kalimantan Timur.

“Sangat inovatif, semua presiden sudah mikirin sebelumnya. Selain itu penghasilan APBN besar di Kalimantan, devisa yang besar di Kalimantan,” kata Lisman.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah mengemukakan denyut kegiatan ekonomi masih terpusat di Jakarta dan Pulau Jawa. Hal ini menyebabkan Pulau Jawa menjadi semakin padat sehingga berimbas pada ketimpangan dengan pulau-pulau luar Jawa.

“Untuk itu, rencana pemindahan Ibu kota ke Pulau Kalimantan diletakkan dalam konteks ini, sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus memacu pemerataan dan keadilan ekonomi di luar Jawa,” kata Presiden.

Ibu kota baru juga dirancang bukan hanya sebagai simbol identitas tetapi representasi kemajuan bangsa, dengan mengusung konsep modern, smart, and green city, menggunakan energi baru terbarukan, dan tidak bergantung kepada energi fosil.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini