Pemerintahnya Malas Lakukan Pemeriksaan, Kabupaten Pegunungan Arfak Nihil Kasus Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Wilayah Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat diduga masih nihil kasus covid-19. Kabar ini disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Barat Arnold Tiniap.

Namun, kabar itu diduga tak sesuai dengan kondisi sebenarnya. “Itu terjadi karena tidak ada pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan setempat,” ujarnya, Senin 19 Juli 2021.

Direktur RSUD Papua Barat ini juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data sementara, Kabupaten ini menjadi satu-satunya daerah dari 13 Kabupaten/Kota di Papua Barat yang masih hijau karena tidak ada temuan kasus baru.

“Potensi penyebaran di Pegaf pasti tinggi. Hanya saja inisiatif pemerintah setempat melakukan pemeriksaan yang tidak ada,” katanya.

Hal tersebut diperkuat dengan fakta sebelumnya bahwa ada dua orang dari Pegunungan Arfak yang mengikuti Pesta Paduan Suara Gerejawi di Manokwari pada Maret-April 2021 dan dinyatakan positif Covid-19.

Hanya saja, saat itu pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh tim kesehatan dari Manokwari sehingga data penambahan masuk tak tercatat di Pegunungan Arfak. Selain itu, banyak masyarakat asal Pegunungan Arfak yang juga berdomisili di Manokwari.

“Jadi meski di data tidak ada temuan, tapi jangan bilang tidak ada kasus, karena mobilitas masyarakat antara Pegaf dan Manokwari sangat intens, sedangkan temuan kasus di Manokwari sangat tinggi ketimbang Kabupaten/Kota lainnya,” ujarnya.

Diketahui, kasus baru positif Covid-19 di Papua Barat per 18 Juli, bertambah 156 orang. Sehingga, totalnya mencapai 4.040 kasus. Dari jumlah itu, Manokwari memimpin urutan pertama dengan total 1.724 kasus.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini