Pemerintahan Joe Biden Hadapi Penolakan Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Pemerintahan Joe Biden menghadapi penolakan pemberian vaksin covid-19 dosis ketiga atau booster menggunakan Vaksin Pfizer dari sebuah panel penasihat pemerintah.

Padahal, sebelumnya Jumat lalu, Gedung Putih berencana menyuntikkan booster untuk seluruh penduduk Amerika Serikat untuk menghentikan penularan Varian Delta yang tinggi.

Seperti dilaporkan apnews, Food and Drug Administration (FDA) atau BPOM -nya Amerika Serikat (AS) akan memutuskan mengikuti keputusan panel penasihat atau tidak.

Alasan penolakan karena mayoritas anggota panel tersebut menilai karena kurangnya data keamanan vaksin itu, sehingga mereka menolak untuk diberikan kepada masyarakat umum.

Namun, mereka setuju dosis tambahan itu diberikan kepada masyarakat dengan kelompok umur 65 tahun ke atas atau orang dengan penyakit yang parah. Selain itu tenaga kesehatan dan kelompok lain yang berisiko tinggi terpapar Covid-19 lagi.

“Saya tidak berpikir dosis booster akan berkontribusi secara signifikan untuk mengendalikan pandemi,” kata Dr. Cody Meissner dari Tufts University.

Sementara Dr. Amanda Cohn dari CDC menegaskan, “Saat ini jelas bahwa orang yang tidak divaksinasi mendorong penularan di Amerika Serikat.”

Namun, Kepala Penelitian dan Pengembangan Vaksin Pfizer, Kathrin U. Jansen, mengatakan perusahaan terus percaya bahwa booster akan menjadi “alat penting dalam upaya berkelanjutan untuk mengendalikan penyebaran virus ini.”

Sementara, ilmuwan di dalam dan di luar pemerintah juga belum berhasil mencapai pada satu kesimpulan.

Adapun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih konsisten menolak negara-negara kaya memberikan suntikan dosis ketiga ketika negara-negara miskin tidak memiliki cukup vaksin untuk pertama mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jogja dan Sleman Waspada Lonjakan Sampah saat Libur Panjang, Malioboro dan Pusat Kuliner Jadi Perhatian

Mata Indonesia, Yogyakarta - Libur akhir bulan Januari yang bertepatan dengan Isra Miraj dan Imlek mengundang banyak wisatawan datang ke DI Yogyakarta. Hal itu segaris dengan produksi sampah yang meningkat.
- Advertisement -

Baca berita yang ini