Pemerintah akan Wajibkan Vaksin Dosis 3 untuk Acara Keramaian

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kasus Covid-19 relatif secara keseluruhan dalam tahap yang baik. Dan pemerintah akan mendorong vaksinasi dosis ketiga sebagai syarat untuk acara yang mengundang kerumunan.

”Secara keseluruhan masih dalam tahap yang baik. Bila bandingkan  dengan berbagai negara lain. Kalau kasus kita sekitar 574 harian, Australia bisa 16 ribu, India 8.500, Singapura 3.100, Thailand 2.400, bahkan Malaysia 1.700,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga HartartoMenko Airlangga Hartarto, Senin 13 Juni 2022.

Ia menyampaikan reproduksi kasus efektif Indonesia relatif stabil di angka 1. Dengan rincian di Jawa-Bali 1 dan Sumatera 1. Kemudian Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Papua yang masing-masing 0,99 serta Maluku sebesar 0,98.

”Dari tingkat kesembuhan secara nasional 97 persen. Angka kematiannya 2,58. Dan kita lihat penularan kasus kebanyakan lokal, yang kasus di dari perjalanan luar negeri sekitar 25 kasus,” ujar Airlangga Hartarto.

Terkait keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate dan kasus Covid-19 juga relatif rendah. Dengan catatan tertinggi di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah.

Sedangkan mengenai perkembangan vaksinasi dosis yang masih di bawah 70 persen adalah dosis pertama Papua dan Barat Papua. Dosis kedua 17 provinsi itu sudah di atas 70 persen dan 10 provinsi masih di bawah 70 persen.

Adapun secara keseluruhan, capaian vaksin yang masih relatif rendah yakni di bawah 50 persen adalah Maluku, Papua Barat dan Papua.

Airlangga mengatakan bahwa Presiden Jokowi mendorong untuk peningkatan jumlah vaksin dosis ketiga yang akan digunakan pada berbagai kegiatan yang mengundang kerumunan seperti venue olahraga maupun venue lain, seperti acara musik, kesenian, atau yang melibatkan banyak masyarakat.

”Sehingga untuk kegiatan-kegiatan yang menuai ataupun membuat kerumunan vaksinasi ketiga itu akan terus didorong,” katanya.

Kemudian segi realisasi Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), keseluruhan realisasinya mencapai 20,9 persen atau Rp 95,13 triliun dari total Rp 455,62 triliun.

Rinciannya, sebanyak 20 persen atau Rp 24,46 triliun dari bidang kesehatan untuk klaim tenaga kesehatan. Insentif perpajakan vaksin dan alat kesehatan. Kemudian juga terkait pengadaan vaksin dan Dana Desa.

Sedangkan dari sisi perlindungan masyarakat, realisasinya telah mencapai 36,1 persen. Atau Rp 55,85 triliun untuk Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, BLT minyak goreng. BLT Desa, Bantuan Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan serta Kartu Pra Kerja

“Di samping itu, pemulihan ekonomi ada 8,3 persen atau Rp14,83 triliun dari Rp 178 triliun, ini antara lain untuk di sektor pariwisata, dukungan UMKM dan fasilitas perpajakan,” kata Airlangga Hartarto.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini