Pemerataan Pengembangan Kota, Pemkot Sasar Wilayah Selatan Dorong Ekonomi Berkelanjutan

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mulai mengalihkan perhatian ke kawasan bagian selatan. Tersokong oleh keberadaan eks Terminal Giwangan yang dinilai dapat ungkit perkembangan ekonomi di sekitarnya. Sehingga titik-titik potensial di bagian selatan tersimpul saling menguatkan.

Sekda Pemkot Jogja, Aman Yuriadijaya menyatakan, kawasan bagian selatan punya potensi untuk diungkit secara ekonomi. Maka pihaknya berencana untuk mengembangkan wilayah tersebut.

“Salah satu upayanya dengan akselerator pemanfaatan eks Terminal Giwangan,” ujarnya, Jumat 3 Maret 2023.

Dijelaskan Aman, eks Terminal Giwangan kini telah dibagi jadi dua. Terminal Tipe A itu sebagian wilayahnya diambil alih oleh pemerintah pusat.

“Sisanya (lahan yang dikembalikan ke Pemkot Yogyakarta), akan kami jadikan khusus parkir wisata,” katanya.

Aman berharap, bus pariwisata yang masuk ke Kota Jogja tertampung di eks Terminal Giwangan. Sebab dengan begitu, perekonomian di sekitar eks Terminal Giwangan dapat terungkit.

“Tempat khusus parkir wisata ini akan mampu menggerakkan roda perekonomian di Jogja Selatan. Pada tapak yang kami harapkan,” ujarnya.

Ditargetkan, parkir wisata itu akan beroperasi awal 2023. Oleh sebab itu, Pemkot Jogja mulai menilik titik-titik pengembangan.

“Titik wisata yang bisa ditonjolkan, mulai Kotagede, XT Square, Taman Budaya Embung Giwangan, Pasty, dan Pasar Prawirotaman,” ujarnya.

Ia pun berharap kawasan Jogja Selatan dapat berkembang. Melalui penambahan modal bagi Yogyakartama Vishesha atau dikenal pula XT Square.

“Lokasinya di Umbulharjo, di tengah kota. Sebagai sentral bisnis atau penggerak ekonomi masyarakat. Jadi akan ada pemerataan ekonomi berbasis pariwisata yang bersinergi dan linear ke bawah,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini