MATA INDONESIA, JAYAPURA – Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) akan berlangsung dari 2-15 Oktober 2021 di Papua. Pembangunan infrastruktur tempat pelaksanaan PON sudah hampir rampung 98 persen.
Tiga venue tambahan masih terus dikerjakan. Ketiga arena olahraga tersebut adalah venue Sepatu Roda, Dayung, dan Panahan yang saat ini sudah dalam tahap akhir konstruksi dan ditargetkan selesai seluruhnya pada 31 Juli 2021.
Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti mengatakan pembangunan ketiga venue PON XX ini dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan komponen lokal.
Diana berpesan untuk menggunakan produk dalam negeri, jangan terlalu cepat untuk mengimpor bahan material jika masih ada produk dalam negeri. ”Tadi disampaikan untuk beberapa komponen ada yang impor, tetapi masih dalam taraf wajar. Misalnya lintasan Sepatu Roda dari Korea, tetapi secara keseluruhan perbandingannya masih 70 persen produk dalam negeri,” ujar Diana dalam keterangan tertulis, Minggu 20 Juni 2021.
Ketiga venue tambahan tersebut mulai dikerjakan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua, Ditjen Cipta Karya sejak 25 Februari 2020 dengan progres seluruhnya hingga 17 Juni 2021 mencapai mencapai 92,40 persen.
Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo berpesan agar dalam menyelesaikan pembangunan di sisa waktu kurang dari dua bulan ke depan tetap memperhatikan mutu dan kualitas. ”Kita harapkan 3 venue yang masih dalam tahap pembangunan dapat selesai sesuai target akhir Juli 2021. Kerja lebih keras sampai pelaksanaan PON XX tetapi tetap menjaga kualitas,” ujar Wamen Wempi di Jayapura.
Sebelumnya Kementerian PUPR telah menyelesaikan empat venue utama yakni arena Aquatic dan Istora Papua Bangkit di kawasan olahraga Kampung Harapan dan venue Cricket dan lapangan Hockey (indoor dan outdoor) di kompleks olahraga Doyo Baru. Keempatnya sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Provinsi Papua.
Pembangunan venue tambahan untuk Arena Sepatu Roda dibangun di atas lahan seluas 26.520 meter persegi dengan luas bangunan 6.067 meter persegi di daerah Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura. Beberapa sarana dan prasarana pendukung venue selesai dikerjakan seperti tribun berkapasitas 650 orang, sistem penerangan untuk lintasan 1.501 lux dan penerangan safe zone 449 lux, sistem tata suara, dan scoring board. Secara keseluruhan progres konstruksi Arena Sepatu Roda mencapai 98,59 persen.
Kemudian arena olahraga Dayung dibangun tidak jauh dari Jembatan merah Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa. Pekerjaan venue Dayung diawali dengan pembangunan pengaman pantai berupa reklamasi seluas 10.000 meter persegi oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua, Ditjen Sumber Daya Air.
Selanjutnya di area reklamasi dibangun gudang perahu seluas 1.750 meter persegi, ponton modular 521 meter persegi, gangway 2 unit, dan 1 unit menara finish setinggi 14,4 meter. Sementara di area perairan dipasang 1 unit menara start, 5 unit menara pantau, 8 unit penanda jarak, 8 unit pancang penahan, dan 2 unit obstacle canoe slalom. Lintasan dayung dibangun sepanjang 2.200 meter dengan lebar 81 meter (9 lintasan) dengan kontraktor pelaksana PT Nindya Karya (Persero) menggunakan biaya APBN sebesar Rp 16,9 miliar.
Saat ini progres pembangunan venue Dayung PON Papua sudah mencapai 52,6 persen. Terakhir Arena Panahan dibangun di kawasan kompleks olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Venue ini dibangun di atas lahan seluas 40.863 meter persegi dan memiliki luas bangunan 1.217 meter persegi dengan landsekap pegunungan Cycloop yang menjadi daya tarik arena Panahan PON Papua.
Lokasi venue Panahan dilengkapi lapangan bertanding seluas 10.100 meter persegi dan lapangan latihan seluas 8.207 meter persegi. Di mana pada lapangan tanding dilengkapi sistem pembuangan air di bawah lapangan, penerangan, dan tata suara. Saat ini progres keseluruhan pembangunan venue Panahan mencapai 99,68 persen.