MATA INDONESIA, JAKARTA-Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen yang melintas di dua provinsi bakal meningkatkan konektivitas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.
“Jalan Tol Yogyakarta Bawen nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Solo, dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta International Airport Kulonprogo yang saat ini masih tahap konstruksi dengan progres 20,21 persen dan akan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah khususnya Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar)”, kata Hedy.
Kementerian PUPR terus melanjutkan pembangunan sejumlah proyek jalan tol yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), salah satunya ruas Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km yang telah dimulai pembangunannya ditandai dengan peletakan batu pertama (Groundbreaking) pada Rabu 30 Maret 2022 di Sleman.
Hedy mengatakan, pembangunan jalan tol ini juga akan memperkuat posisi Yogyakarta dalam industri khususnya pariwisata yang sedang tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga akan meningkatkan peran Yogyakarta sebagai daerah untuk perkembangan ekonomi di Pulau Jawa bagian Selatan.
Dengan investasi yang cukup besar senilai Rp14,26 triliun, pembangunan jalan tol ini harus mampu memberikan dorongan perkembangan ekonomi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pembangunan jalan tol ini dilaksanakan oleh PT. Jasamarga Jogja Bawen (JJB) selaku Badan Usaha Jalan Tol yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang.
“Kepada konsorsium kontraktor untuk melibatkan tenaga kerja lokal dan produk lokal sebanyak mungkin, sehingga dampak ekonominya akan terasa sangat kuat,” ujar Hedy.
Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen memiliki tantangan yang cukup tinggi karena tetap harus menjaga kawasan cagar budaya dan kelestarian lingkungan, trase yang melewati potensi gempa, sungai lahar dingin hingga wilayah mata air yang harus dijaga.
“Dalam membangun jalan tol ini kita harus cepat, tapi juga tetap harus menjaga kualitas/mutu, memastikan keselamatan konstruksi, dan harus tetap jaga keseimbangan alam,” kata Dirjen Bina Marga tersebut.
Sementara itu Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Triono Junoasmono dalam laporannya mengatakan, jalan tol ini terdiri dari 6 seksi yaitu Seksi 1 Sleman – Banyurejo (8,25 km), Seksi 2 Banyurejo-Borobudur (15,26 km), Seksi 3 Borobudur-Magelang (8,08 km), Seksi 4 Magelang-Temanggung (16,26 km), Seksi 5 Temanggung-Ambarawa (22,56 km), Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo (5,21 km).
“Untuk seksi 1 ditargetkan selesai konstruksi pada kuartal 4 Tahun 2023. Secara keseluruhan,