Pembangunan Pesantren Pencegahan Dini Radikalisme

Baca Juga

MATA INDONESIA, MAKASSAR – Pembangunan pesantren saat ini sebagai salah satu bentuk pencegahan dini radikalisme.

Hal ini dikatakan Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman. ”Jadi itu penting sekali bagaimana pencegahan dini terhadap radikalisme,” katanya saat menghadiri peluncuran Gerakan Sejuta Koin Wakaf Pendidikan dan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Mahyajatul Qurra’ Lassang, di Kabupaten Takalar, Minggu 14 Maret 2021, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.

Ia berharap, melalui pesantren, Sulawesi Selatan bisa melahirkan generasi yang lebih baik dan islami sebagai modal investasi dalam membentuk SDM (Sumber Daya Manusia) terbaik di masyarakat.

”Kehadiran pesantren ini, insyaallah kita membentuk karakter anak yang bagus akhlaknya, punya imun untuk antiradikalisme sehingga ke depan kita bisa menjadi penerus bangsa yang bebas dari paham-paham yang menyimpang,” ujarnya.

Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Khaeroni mengatakan pembangunan pondok pesantren ini upaya memperkokoh nilai agama masyarakat Sulawesi Selatan.

”Dipilihnya madrasah ini atas pertimbangan perlunya memperkokoh nilai agama di teritorial wilayah selatan Sulsel dan sebagai penyeimbang teritorial wilayah utara Sulsel,” katanya.

Saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan program pembangunan beberapa madrasah untuk membentengi moral bangsa melalui pendidikan anak-anak secara dini.

Program madrasah tersebut, kata dia, yakni Madrasah Luar Biasa yang dibangun untuk memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat berkebutuhan khusus, Madrasah Kebahasaan, Madrasah Edukasi Alam, Asrama Anak Pulau, dan Madrasah Tertinggal di kabupaten serta kota.

Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Muhammad Ali Ramdhani berharap, pondok pesantren ini dapat melahirkan ulama pemimpin bangsa untuk dapat berkontribusi besar kepada negara.

“Pembangunan pesantren ini menjadi upaya pengokohan keilmuan melalui lembaga pendidikan Islam yang dibantu semua pihak untuk melahirkan insan berilmu,” terangnya.

Pondok Pesantren Mahyajatul Qurra’ Lassang dibangun atas Wakaf Pendidikan Madrasah dan Ponpes Kanwil Kemenag Provinsi Sulsel melalui program Gerakan Sejuta Koin Wakaf Pendidikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini