MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo terus melakukan akselerasi program pembangunan infrastruktur bersama kabinet Indonesia Maju. Hal ini untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari dampak pandemi Covid-19.
“Selama pemerintahan Bapak Joko Widodo, dorongan gerak laju pembangunan nasional dalam rangka pemulihan ekonomi nasional,” ujar Menteri Komunikasi dan Infomatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, Selasa 20 September 2022.
Menurut Johnny, pembangunan infrastruktur secara akseleratif dengan tetap menjaga keseimbangan antara belanja perlindungan sosial masyarakat rentan. Melalui berbagai program dan insentif di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Perlindungan sosial tersebut melalui berbagai program, seperti program keluarga harapan (PKH), Kartu Sembako. Bantuan Sosial (Bansos) Sembako, Bansos Tunai, Kartu Pra Kerja, hingga subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Subsidi listrik.
“Irama pencapaian itu terus seimbang guna memastikan ketercapaian target pembangunan. Sekaligus menjamin perlindungan sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dan perubahan geopolitik perang di Ukraina,” katanya.
Ia mengatakan, pembangunan telah menunjukkan ketangguhan Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Dan perubahan atau ketidakstabilan politik dunia.
“Di tengah dunia yang sedang mengalami tekanan luar biasa, Indonesia bisa menjaga resiliensinya melalui berbagai kebijakan-kebijakan,” katanya.
Selain itu, stabilitas ekonomi juga dapat terjaga dengan baik. Terlihat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang positif pada triwulan kedua 2022, yakni sebesar 5,44 persen dari kuartal sebelumnya.
Angka pertumbuhan ekonomi yang positif ini tidak hanya mencerminkan angka agregat nasional saja. Sebab, secara spasial, atau wilayah, seluruh provinsi di Indonesia juga mengalami pertumbuhan positif.
“Wilayah Sulawesi, Jawa, Maluku, dan Papua mengalami pertumbuhan relatif tinggi di atas pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.
Ia mengakui, laju inflasi bulanan Indonesia masih mengalami peningkatakan 0,64 persen dari bulan sebelumnya. Dengan angka inflasi sebesar 4,94 persen dari tahun lalu (year on year/YoY), pada Juli 2022.
Namun posisi itu menurutnya relatif moderat. Khususnya jika meninjau perkembangan inflasi di berbagai atau beberapa negara lain.
“Inflasi itu juga tetap terjaga pada tingkat 2,86 persen YoY sebagai hasil konsistensi pemerintah dalam menjaga ekspektasi inflasi Indonesia,” ujarnya.
Momentum pembangunan nasional dan stabilitas politik yang terjaga dengan baik dalam tujuh tahun terakhir itu diharapkan menjadi pengingat dan pendorong bagi masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan nasional
Dengan demikian seluruh rakyat akan bersama-sama dapat menghadapi tantangan besar yang muncul dan membangun bangsa Indonesia ke arah yang positif.