Apakah Raja Charles Dapat Mempertahankan Monarki?

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Seorang remaja bernama Olivia Burch menunggu berjam-jam dalam antrian pelayat lainnya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth. Namun terlepas dari pengabdian yang ia lakukan, ia pikir seharusnya Inggris sudah tidak lagi memiliki monarki.

“Saya pikir itu sudah hilang. Ini terlalu tradisional dan kuno, dan saya tidak bisa berpikir kita bisa menghabiskan begitu banyak uang untuk sebuah keluarga tanpa hak lebih untuk berada di sini daripada orang lain,” kata Olivia dilansir dari Reuters.

Raja Charles naik takhta pada saat jajak pendapat menunjukkan bahwa dukungan monarki di Inggris merosot ke level terendah. Selain itu, dia secara pribadi jauh kurang populer daripada ibunya.

Dia adalah orang tertua yang menjadi Raja Inggris. Selain itu, masih ada beberapa orang yang membencinya dan Camilla akibat kandasnya hubungan pernikahan dengan mendiang Putri Diana.

Melansir dari Reuters, Sejarawan Anthony Seldon mengatakan “Pertanyaan besarnya jelas adalah, ketika Elizabeth telah meninggal, apakah ini semua tentang dia atau institusi monarki? Dan akankah Raja Charles III dapat mempertahankan keunggulan itu di negara ini tetapi juga di seluruh dunia?.”

Seldon mencatat bagaimana satu dekade lalu, jajak pendapat menunjukkan 75 persen menyetujui dan menghargai monarki. Saat ini hanya menyentuh angka 62 persen angka yang menyetujui dan menghargai monarki.

Ia mengatakan jika angka terus menurun hingga di bawah 50 persen maka monarki akan berakhir. Maka akan ada kepala negara baru yang terpilih.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini