MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Penasihat senior Amerika Serikat, Jared Kushner dan timnya akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi dan Qatar pekan ini. Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan, Kushner akan bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di kota Neom, Saudi dan Emir Qatar.
Kushner akan bergabung dengan utusan Timur Tengah, Avi Berkowitz dan Brian Hook, juga Kepala Eksekutif Perusahaan Keuangan Pembangunan Internasional AS, Adam Boehler, melansir Reuters, Senin, 30 November 2020.
Kushner dan timnya diyakini akan membantu proses perundingan kesepakatan normalisasi antara Israel dan Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Sudan. Pejabat AS mengatakan mereka ingin memajukan lebih banyak dialog damai sebelum Presiden Donald Trump menyerahkan tampuk kekuasaannya kepada Joe Biden yang memenangi Pemilihan Presiden AS, pada 20 Januari mendatang.
Para pejabat AS meyakini dengan membujuk Arab Saudi ke dalam perundingan dengan Israel akan mendorong negara-negara Arab lainnya untuk turut serta.
Perjalanan Kushner sendiri terjadi usai pembunuhan ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh pada Jumat (28/11). Ia ditembak mati di dalam mobilnya di Teheran, oleh penyerang tak dikenal. Pihak Barat dan Israel meyakini, Fakhrizadeh merupakan sosok penting dalam program senjata nuklir rahasia Iran.
Kepada Reuters, pejabat senior administrasi AS menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai perjalanan Kushner karena alasan keamanan. Pejabat tersebut hanya memastikan, Kushner bertemu Menteri Luar Negeri Kuwait, Sheikh Ahmad Al-Mohammad Al-Sabah di Gedung Putih pekan lalu.
Kuwait dipandang penting dalam setiap upaya menyelesaikan konflik tiga tahun antara Qatar dan anggota Dewan Kerjasama Teluk lainnya. Sementara Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab yang tergabung dalam GCC, memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar tahun 2017 dan memberlakukan boikot atas tuduhan bahwa Qatar mendukung terorisme, tuduhan yang kemudian dibantah.
