MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejumlah Pejabat Federal dan pejabat Pemilihan Presiden Amerika Serikat mengatakan pemungutan suara tahun 2020 adalah yang paling aman dalam sejarah Pilpres di Negeri Paman Sam. Mereka juga menegaskan tidak ada bukti yang menunjukkan adanya kecurangan atau surat suara hilang.
Mereka yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pilpres di sejumlah negara bagian juga menolak pernyataan kontroversial Donald Trump dan sekutunya mengenai adanya manipulasi suara pada Pilpres AS lalu.
“Tidak ada bukti bahwa sistem pemungutan suara menghapus atau kehilangan suara, mengubah suara, atau dengan cara apa pun dikompromikan,” kata komite mengumumkan, melansir BBC, Jumat, 13 November 2020.
Unit Departemen Keamanan Dalam Negeri yang bekerja menjaga sistem pemungutan suara AS pada pemilihan presiden 3 November mengeluarkan pernyataan bersama pada Kamis (12/11).
“Meskipun kita tahu ada banyak klaim tidak mendasar dan peluang munculnya informasi keliru soal proses pemilu kita, kami dapat memastikan kepada Anda bahwa kami memiliki keyakinan tinggi terhadap keamanan dan integritas pemilu, dan Anda juga harus demikian,” demikian pernyataan bersama yang dirilis oleh Dewan Koordinasi Pemerintah untuk Infrastruktur Pemilu AS, sebuah kelompok public-swasta yang ada di bawah naungan badan keamanan pemilu federal utama, Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA).
“Apabila Anda memiliki pertanyaan, gunakan pejabat pemilu sebagai suara terpercaya saat mereka menyelenggarakan pemilu,” sambungnya.
Penyataan ini hadir menyusul tuduhan tak mendasar kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump soal kehilangan suara di Pilpres AS. Trump mengatakan sebanyak 2,7 juta suara yang memilihnya secara nasional raib dan mentransfer ratusan ribu suara kepada sang penantang, Joe Biden –menjadi tuduhan terbaru Trump usai Biden resmi diputuskan memenangi Pilpres AS kali ini.