MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Pedagang kaki lima yang berada di Malioboro masih berharap agar pemerintah daerah, baik Pemerintah DIY maupun Pemerintah Kota Yogyakarta bisa menunda rencana relokasi pedagang yang semula direncanakan dilakukan pada Januari 2022. “95 persen pedagang sudah sepakat pindah,” ujar Ketua PKL Malioboro Slamet S Pemalni, Kamis 6 Januari 2022.
Menurut Slamet meski ada beberapa pedagang yang meminta ada penundaan relokasi karena faktor ekonomi akibat pandemi Covid-19. ”Rencana relokasi memang sudah diwacanakan sejak 2015,” katanya.
Dari hasil pertemuan perwakilan PKL dengan pemerintah Kota Yogya menurut Slamet intinya menghendaki PKL direlokasi karena menempati lahan pemilik toko.
Lokasi relokasi PKL juga disiapkan di bekas Bioskop Indra. Total ada 3.500 pedagang yang aktif berjualan di Malioboro namun yang terdata hanya 1.700 pedagang. ”Semuanya sudah terakomodasi mendapat tempat di los baru,” katanya.
Pemkot Kota Yogya membebaskan biaya retribusi bagi pedagang kaki lima (PKL) Malioboro yang direlokasi di dua tempat.
Slamet berharap pemerintah kota untuk melakukan promosi terutama kepada para wisatawan supaya mereka bisa mengetahui lokasi PKL yang direlokasi.
Pada akhir Desember 2021, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah meresmikan rampungnya pembangunan los sementara untuk kebutuhan relokasi pedagang Malioboro dengan nilai Rp2,8 miliar. Pembangunan los tersebut menjadi bagian dari total 37 proyek fisik yang dikerjakan Pemerintah Kota Yogyakarta sepanjang 2021.
Reporter: Muhammad Fauzul Abraar