Keselamatan Masyarakat Papua Menjadi Prioritas Pemerintah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Keselamatan masyarakat Papua menjadi prioritas bagi pemerintah RI sehingga berbagai bentuk ancaman khususnya di sektor keamanan menjadi fokus utama. Terlebih saat ini pergerakan kelompok separatis dan teroris (KST) Papua masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat.

Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai bahwa pendekatan keamanan diperlukan jika ada ancaman serius terhadap keselamatan masyarakat.

“Ketika ada ancaman dari kelompok bersenjata terhadap masyarakat maka hal tersebut menjadi prioritas negara, termasuk ketika harus menggunakan pendekatan keamanan. HAM masyarakat adalah prioritas utama, terutama dari ancaman kelompok bersenjata,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Kamis 6 Januari 2022.

Tidak hanya ancaman dari dalam, potensi ancaman juga datang dari luar. Seperti halnya ketika Indonesia menyatakan jika pernyataan dari pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk urusan Hak Asasi Manusia (HAM) Mary Lawlor tidak memiliki dasar yang kuat terkait adanya indikasi intimidasi terhadap aktivis HAM. Indonesia menilai judul dan alinea pertama dari rilis informasi dari Lawlor menyesatkan.

“Judul dan alinea pertama dari rilis berita Pelapor Khusus tersebut sendiri sangat menyesatkan. Hal ini menyiratkan bahwa Pemerintah Indonesia terlibat dalam melakukan’ ancaman, intimidasi, dan pembalasan terhadap pembela hak asasi manusia Veronica Koman’ oleh karena itu harus segera menghentikan’ tindakan tersebut.

“Indonesia mengutuk pernyataan yang tidak berdasar dan menyesatkan yang dibuat oleh Pelapor Khusus tentang Situasi Pembela HAM, Mary Lawlor melalui siaran pers berjudul “Indonesia: Hentikan pembalasan terhadap pembela hak asasi manusia’, yang diterbitkan tanggal 15 Desember 2021,” kata PTRI Jenewa dalam media rilis.

Stanislaus juga mengingatkan supaya pemerintah diharapkan tidak terlalu fokus mendengarkan suara-suara dari pihak asing yang selalu mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kelompok tersebut memang ada, justru sebaiknya dijadikan kontrol dalam penanganan kasus-kasus di Papua yang menggunakan pendekatan keamanan. Namun, suara-suara dari kelompok tersebut bukan menjadi patokan utama, yang utama adalah keselamatan masyarakat,” kata Stanislaus.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini