PBB: Pencairan Es di Kutub Semakin Cepat dan Tak Terkendali

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL - Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) di bawah naungan PBB merilis laporan terbaru, yang menyebut es di kutub mencair jauh lebih cepat dari perkiraan para pakar.

Dikerjakan oleh 100 ilmuwan dari 36 negara, laporan ini menyebut dunia hanya punya waktu sampai 2030 saja untuk mengatasi masalah tersebut, atau semuanya akan terlambat dan bencana besar akan terjadi.

IPCC telah menghasilkan laporan mendalam yang meneliti sudut terjauh Bumi, dari gunung tertinggi di daerah kutub terpencil hingga lautan terdalam,” kata Wakil Ketua IPCC, Ko Barret, seperti dikutip dari CNN, Jumat 4 Oktober 2019.

Barret berkata, pemanasan global terjadi dengan kecepatan yang tak terduga. Para ilmuwan pun menyebut, kenaikan permukaan air laut akan semakin tak terkendali dan tidak bisa lagi dihentikan.

Temuan ini dianggap sebagai peringatan bahwa pemanasan bumi mempercepat pencarian gletser dan lapisan es dari Greenland ke Antartika. Permukaan laut diperkirakan akan naik lebih dari yang diproyeksikan pada akhir abad ini.

Lapisan es utama Greenland misalnya, memiliki potensi untuk menaikkan permukaan laut sekitar 20 kaki. Lapisan es Antartika juga kehilangan massa tiga kali lipat antara 2007 dan 2016 dibandingkan dengan sepuluh tahun sebelumnya.

Meskipun demikian, IPCC menyebut manusia masih memiliki pilihan untuk mengurangi efek pemanasan global. Salah satunya adalah mengambil tindakan cepat untuk mengakhiri ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini