PBB Akan Kunjungi Pulau untuk Pengungsi Rohingya

Baca Juga

MATA INDONESIA, DHAKA – Delegasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan melakukan kunjungan ke Teluk terpencil di Pulau Benggala selama tiga hari. Sebagai catatan, pulau ini dipersiapkan pemerintah Bangladesh untuk merelokasi sebanyak 13 ribu pengungsi Muslim Rohingya asal Myanmar.

Bangladesh berencana memindahkan 100 ribu dari lebih dari 1 juta pengungsi yang tinggal di kamp-kamp perbatasan yang padat ke pulau Bhasan Char – sebuah pulau yang muncul dari laut hanya dua dekade lalu dan dianggap rentan terhadap banjir.

“Kunjungan tiga hari pertama ini akan mempertemukan para ahli dari badan-badan PBB yang terlibat dalam tanggapan pengungsi Rohingya di Bangladesh,” kata badan pengungsi PBB, melansir Reuters, Rabu, 17 Maret 2021.

“Kunjungan ini akan melihat situasi dan fasilitas terkini di Bhasan Char, menilai kebutuhan pengungsi Rohingya yang direlokasi ke sana, serta berdiskusi dengan pihak berwenang dan pihak lain yang saat ini mengerjakan Bhasan Char,” ucapnya.

PBB sebelumnya tidak mengizinkan Bangladesh untuk merelokasi pengungsi Rohingya ke pulau rawan banjir tersebut. sementara Dhaka mengatakan bahwa relokasi tersebut sifatnya sukarela, meski beberapa orang dari kelompok pengungsi menegaskan mereka dipaksa untuk pindah.

Rohingya, merupakan kelompok minoritas yang melarikan diri dari kekerasan di negara anggota ASEAN yang mayoritas beragama Buddha tersebut. Namun, mereka tidak diizinkan keluar dari Myanmar – pulau yang berjarak beberapa jam perjalanan dari pelabuhan selatan.

Bangladesh telah menepis kekhawatiran keamanan atas pulau itu, dengan alasan pembangunan pertahanan banjir serta perumahan untuk 100 ribu orang, rumah sakit, dan pusat topan.

Pemerintah Bangladesh juga mengatakan kepadatan yang berlebihan di kamp-kamp pengungsi memicu kejahatan, sementara beberapa orang Rohingya mengatakan bahwa kekerasan yang sering terjadi di kamp karena paksaan untuk pindah.

“Kami berharap ini akan menghilangkan kekhawatiran apa pun yang dimiliki PBB tentang relokasi dan mereka akan terlibat dalam relokasi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan orang-orang Rohingya,” kata seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri.

Bangladesh telah meminta Myanmar untuk melanjutkan proses yang mandek dalam memulangkan pengungsi Rohingya secara sukarela, karena tekanan internasional meningkat pada para pemimpin militer menyusul kudeta yang mengurangi harapan para pengungsi untuk kembali ke rumah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini