Paul Pogba Resmi Hengkang dari Manchester United

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Akhir Juni 2022, kontrak Gelandang Paul Pogba di Manchester Unite resmi berakhir. Pihak klub mengumumkan perpisahan dengan pemain asal Prancis yang didatangkan dari Juventus pada 2016 tersebut.

“Semua orang di klub ingin memberi selamat kepada Paul atas kariernya yang sukses, dan berterima kasih atas kontribusinya untuk Manchester United. Kami mendoakan yang terbaik untuknya untuk langkah selanjutnya dalam perjalanan yang luar biasa,” tulis pernyataan resmi klub, Rabu, 1 Juni 2022.

Klub dapat mengumumkan bahwa Paul Pogba akan meninggalkan Manchester United pada akhir Juni, setelah kontraknya berakhir. Ia telah menikmati hubungan yang lama dengan United, setelah bergabung dengan Akademi klub dari Le Havre pada usia 16 tahun.

Setelah datang dari akademi klub, Pogba meninggalkan United ke Juventus dengan status bebas transfer pada 2012. Ia dibawa kembali oleh manajer Jose Mourinho, yang membayar biaya rekor dunia saat itu sebesar 89 juta poundsterling.

Kedatangan Pogba awalnya bertujuan untuk menandai era baru United di Liga Champions dan penantang gelar Liga Inggris. Sayangnya, ia dianggap tidak dapat menampilkan permainan yang konsisten meskipun berhasil memenangkan Piala Liga dan Liga Europa pada musim pertama.

Perselisihan dengan Mourinho menyebabkan pemain berusia 29 tahun itu dicopot dari wakil kapten. Ia sempat bangkit di bawah Ole Gunnar Solskjaer, tetapi cedera atau kurangnya dukungan di lapangan membuatnya kembali tampil angin-anginan.

Pogba membuat 27 penampilan di semua kompetisi untuk United musim lalu saat The Red Devils finis di urutan keenam di liga Inggris. Mereka kehilangan tempat di Liga Champions.
“Itu adalah akhir yang sederhana untuk kariernya di United yang telah membawa begitu banyak momen, begitu banyak gol indah, assist, dan skill yang ditampilkan,” tambah United.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini