MATA INDONESIA, KIWIROK – Situasi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua perlahan-lahan mulai kondusif. Menurut Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan, saat ini Kota Kiwirok sudah dikuasai aparat keamanan.
“Tidak ada lagi KST Papua. Korem 172/PWY sudah menambah personel dari Yonif 715/Raider dan Yonif 403/WP untuk membantu pengamanan di Kiwirok,” ujarnya, Senin 20 September 2021.
Ia juga mengungkapkan bahwa tidak ada lagi teror yang dilakukan oleh KST Papua pimpinan Lamek Taplo beserta anak buahnya. Kemudian, saat ini warga sipil yang masih berada di Kiwirok sebanyak 20 orang.
“Seorang di antaranya orang asli Papua (OAP), yakni Yosefa Taplo. Sedangkan 83 orang lainnya yang merupakan OAP diduga masih bersembunyi di hutan karena ketakutan saat KST Papua melakukan aksi pembakaran dan mengejar serta menganiaya tenaga kesehatan,” katanya.
Menurut Izak, KST Papua sudah melarikan diri dari Kiwirok, setelah tambahan personel TNI diterjunkan ke lokasi. Namun, saat ini tenaga kesehatan (nakes) Gerald Sokoy yang hilang belum ditemukan.
“Berita itu (nakes Gerald Sokoy ditemukan) tidak benar atau hoaks dan aparat keamanan hingga kini masih melakukan pencarian terhadap Gerald yang terpencar dari rekan-rekannya saat berupaya menyelamatkan diri dari amukan KKB yang menyerang Kiwirok,” ujarnya.
“Kami hanya bisa berharap agar kondisi Gerald Sokoy baik-baik saja dan lolos dari aksi brutal KST Papua yang melakukan pengejaran terhadap nakes, menganiaya mereka, dan membakar berbagai fasilitas umum di Kiwirok,” lanjut Pangemanan.
Ia pun menjelaskan bahwa saat ini personil Danrem 172 PWY masih menunggu helikopter yang akan mengevakuasi jenazah Gabriela Meilan dan warga sipil non-OAP. “Mudah-mudahan Senin evakuasi dapat dilakukan,” katanya.