Pasien Covid19 Habis Rumah Sakit Darurat Gresik Ditutup

Baca Juga

MATA INDONESIA, GRESIK – Tidak ada lagi pasien Covid19, Pemerintah Kabupaten Gresik menutup rumah sakit darurat Stadion Gelora Joko Samudera (Gejos).

Seluruh tenaga kesehatan (nakes) dikembalikan lagi ke puskesmas tempat bertugas mereka masing-masing.

“Alhamdulillah, seluruh pasien di Gejos sudah pulang dan mulai hari ini di tutup sementara,” kata Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, Senin 29 Maret 2021.

Hal itu diungkapkan Gus Yani, begitu sang bupati biasa dipanggil, saat melihat langsung rumah sakit darurat Covid19 tersebut.

Dia melakukan peninjauan didampingi Kepala Dinas Kesehatan, drg Saifudin Ghozali melihat seluruh kamar di stadion tersebut sudah kosong.

Pasien terakhir, menurut Gus Yani, yang dipulangkan berjumlah tujuh orang. Mereka meninggalkan rumah sakit darurat itu Selasa 23 Maret 2021.

Setelah itu, tidak ada lagi pasien yang datang sepanjang minggu hingga Senin 29 Maret 2021 ini.

Meski begitu, Gresik tetap mengingatkan masyarakat tetap berdisiplin menegakkan protokol kesehatan. Selain itu, pemerintah menggencarkan tes-lacak-isolasi/obati.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gresik, drg Saifudin Ghozali menuturkan, penutupan ini bersifat sementara. Para nakes dikembalikan ke puskesmas masing-masing.

Dia berharap tidak ada lagi lonjakan pasien Covid19 sehingga seluruh komponen masyarakat di Gresik bekerja keras menjaga kondisi tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini