Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Berkurang Jadi 920 Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jumlah pasien positif Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran berkurang 38 orang sehingga menjadi 920 orang.

Pegawai Harian Lepas (PHL) Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Septiono Prayogo menjelaskan informasi soal jumlah pasien.

”Pasien rawat inap di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Tower 4, 5, 6, dan 7, per Minggu, berjumlah 920 orang. Sementara jumlah semula, per Sabtu (19/3), adalah 958 orang,” kata Prayogo, Minggu 20 Maret 2022.

Adapun rekapitulasi pasien COVID-19 yang memperoleh perawatan di Wisma Atlet Kemayoran, terhitung mulai tanggal 23 Maret 2020 hingga 20 Maret 2022, adalah 162.604 orang.

Kemudian, di RSKI Pulau Galang, jumlah pasien rawat inap adalah 168 orang, seperti hari sebelumnya. Rekapitulasi pasien di RSKI Pulau Galang sejak tanggal 12 April 2020 sampai 20 Maret 2022 adalah 21.102 orang.

Yoga juga menjelaskan perkembangan jumlah pasien repatriasi atau pemulangan kembali pekerja migran Indonesia (PMI), pelaku Dinas Luar Negeri, serta Pelajar yang mendapat perawatan di RSDC Rusun Pasar Rumput Tower 1, 2, dan 3. Terdapat penurunan pasien sebanyak 93 orang.

“Pasien rawat inap di RSDC Rusun Pasar Rumput, per Minggu, berjumlah 143 orang, dengan rincian 54 pria dan 89 wanita,” katanya.

Jumlah pasien rawat inap di RSDC Wisma Atlet Pademangan Tower 8, 9, dan 10 mengalami peningkatan sebanyak 101 orang. Dengan demikian, jumlah pasien yang semula sebanyak 1.408 orang, hari ini menjadi 1.509 orang.

Di sisi lain, di RSDC Rusun Nagrak Tower 1, 2, 3, 5, dan 6, jumlah pasien rawat inap bertambah sebanyak 156 orang sehingga menjadi 1.256 orang, dengan jumlah sebelumnya adalah sebanyak 1.100 orang pada Sabtu 19 Maret 2022.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini