Pasar Jatinegara Terendam Banjir, Ribuan Pedagang Merugi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-4000 pedagang pasar Jatinegara harus menerima kenyataan untuk tidak berjualan saat awal tahun baru 2020. Hal itu dikarenakan pasar yang dijadikan tempat berjualan harus terendam banjir setinggi lutut orang dewasa karena luapan dari suangai Ciliwung.

Diketahui banjir sudah menggenai area pasar sejak Rabu 1 Januari 2020 hingga sekarang.  Keresahan banjir di Pasar Jatinegara ini dirasakan oleh para pedagang Rio Danti (62).  Pedagang pakain tersebut terpaksa menutup tokonya karna harus menyelamatkan barang dagangannya.

“Sebenernya tahun lalu juga banjir,tapi gak parah. Ya mungkin hanya merembes saja atau cuma sampai mata kaki saja. Tapi ini dari malam sampai siang masih banjir aja,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa banjir kali ini adalah banjir yang terparah sejak tahun 2007

Banjir ini juga dikeluhkan pedagang lain yaitu Leni Chang (52). Biasanya kayta dia, kalau dulu, pada musim hujan, air yang masuk ke dalam pasar langsung disedot pakai pompa.

Dirinya berharap agar pemerintah DKI Jakarta lebih responsif dalam menangani banjir ini, dengan menyediakan pompa air untuk menyedot air yang masuk ke dalam pasar.

Walaupun banjir di Pasar Jatinegara ini terbilang parah, namun bedasarkan keterangan dari pasukan Komando Armada I, banjir yang awalnya sekitar 120 cm ternyata mulai surut menjadi sekitar 50 cm atau setara dengan lutut orang dewasa.

“Sekitar jam 11 siang hari ini, banjir sudah mulai surut. Kalo gak hujan mungkin jam 8 malam nanti banjir sudah tuntas” ujar Prajurit Dua (Prada) dari Komando Armada I, Perial Maulana. (Anis Fairuz)

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini