Pasar Asia Pasifik Jadi Acuan Perusahaan Logistik untuk Berkembang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) terus mendorong agar perusahaan logistik mampu memperluas jaringan hingga tembus kawasan Asia-Pasifik. Pasalnya, peluang pasar logistik Asia Pasifik sangat besar melampaui 130 miliar US dolar.

Langkah ini memberikan manfaat baik bagi perusahaan itu sendiri maupun negara seperti meningkatkan daya saing, kinerja usaha, bahkan mampu menambah pendapatan.

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengajak para pengusaha logistik untuk mengambil peluang yang ada di depan mata.

“Peluang bisnis logistik di kawasan Asia Pasifik saat ini mesti dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelaku logistik nasional,” katanya, Kamis 28 Oktober 2021.

Menurut dia, langkah ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi bukan saja lewat program pemerintahan antar-pulau, melainkan sektor ekspor dan impor. Adapun Asia Pasifik dipilih lantaran kawasan tersebut merupakan salah satu negara yang cepat pulih dari krisis akibat pandemi Covid-19.

“Asia pasifik adalah kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat secara global. Pasar logistik di Asia Pasifik diperkirakan mencapai 130,18 miliar US dolar per tahun dengan pertumbuhan rata-rata sekitar enam persen,” katanya.

Yukki menegaskan, ALFI akan memacu seluruh perusahaan logistik nasional untuk dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan kinerja usahanya. Dengan begitu, lanjut dia, para pelaku bisnis diharapkan mampu bersaing di dalam negeri maupun di tingkat global.

“ALFI akan terus mendorong para pelaku jasa logistik nasional untuk siap meningkatkan new opportunity melalui adaptasi, inovasi, kolaborasi dan peningkatan SDM-nya,” katanya.

Yukki menambahkan, kinerja logistik nasional akan semakin meningkat di masa mendatang dengan adanya penerapan National Logistic Ecosystem (NLE) yang juga membuat proses delivery order atau DO kegiatan ekspor-impor akan semakin cepat.

“Kalau kita bicara mengenai biaya logistik, saya yakin Indonesia sudah jauh lebih baik. Menurut perhitungan kami adalah 21,3 persen,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Berhasil Turunkan Transaksi, Strategi Presiden Prabowo Efektif Perangi Judol

Jakarta - Di era pemerintahan Prabowo, upaya pemberantasan judi online (judol) terus digencarkan dengan melibatkan berbagai pihak. Kepala Pusat Pelaporan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini