MATA INDONESIA, JAKARTA – Selain keindahan kota dan Menara Eiffel -nya, Paris juga dikenal dengan banyaknya copet yang menyasar wisatawan.
Bertahun-tahun kota itu dikenal penuh dengan pelaku ketrampilan tangan tersebut dalam memindahkan barang.
Konsentrasi Copet
Copet umumnya beraksi di tempat-tempat turis sedang berkumpul menikmati Paris, misalnya dalam Metro (kereta bawah tanah), bus atau tempat lain yang penggunanya berdesak-desakan.
Tempat-tempat yang harus diwaspadai banyak copetnya seperti Notre Dome, Les Champs-Elysees serta paling banyak di kawasan seputar Menara Eiffel.
Beraksi Dalam Kelompok
Copet biasanya beraksi dalam kelompok dan mereka berbagi tugas. Ada yang bertugas sebagai pencopet dan ada yang bertugas mengalihkan perhatian.
Maka, jika kita tiba-tiba didekati sekelompok orang yang cirinya berusia muda atau remaja, bisa lelaki atau perempuan. Pakaian mereka rapi seperti para wisatawan atau karyawan kantoran serta ala remaja biasa. Pokoknya tidak mencolok.
Saat mereka sudah mulai mendekati Kamu sebaiknya segeralah melepaskan diri dari gerombolan tersebut.
Menghindari Copet
Para pencopet tersebut selalu mengincar wisatawan asal Asia karena mereka sering membawa uang tunai dalam jumlah banyak akibat kesenangannya berbelanja, terutama merek-merek fashion terkenal seperti Dio, Gucci atau Yves Saint-Laurant
Maka sebaiknya kita membawa uang tunai secukupnya dan tidak bergaya seperti seorang wisatawan. Jika ingin berjalan-jalan tinggalkan paspor di safety box di hotel atau resepsionis. Paspor dan barang berharga sebaiknya tidak usah dibawa.
Selain itu, masukkan dompet ke dalam baju. Sejumlah wisatawan menghindari copet dengan membeli dompet bertali. Mereka menggantungkan talinya di leher dan dompetnya sebagai mata kalung. Ini salah satu alternatif, hanya berlaku kalau isi dompetnya tidak berat.
Setelah Kecopetan
Jika Kamu menjadi korban pencopetan, segeralah melaporkan kejahatan tersebut kepada polisi setempat sebagai pencurian. Mereka bakal lebih serius menangani kasus tersebut.
Selain itu, segera blokir semua kartu kredit dan tunda layanan seluler, jika ponsel ponsel turut dicuri.
Bila yang hilang adalah paspor, segeralah ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang akan membuat surat perjalanan laksana paspor (SPLP) sebagai dokumen perjalanan one way kembali ke Indonesia. Diperlukan pas foto untuk dokumen perjalanan ini, jadi bawalah beberapa lembar pas foto diri.