MATA INDONESIA, JAKARTA – Melonjaknya kasus positif Covid19 di daerah diduga akibat kebodohan sebagian warga DKI Jakarta yang menganggap social distancing dan belajar dari rumah adalah libur sekolah sehingga orang tua mengajak anak-anak pulang ke kampung halamannya. Hal itu menjadi fenomena di Sumedang.
Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah juga mendapat curhatan dari sejumlah orang yang mengkhawatirkan kebodohan warga itu tidak membantu pemerintah melandaikan kurva pandemi.
“Mungkin Pak Fahri punya akses pas ngobrol sm pjbt…! Byk fenomena yg plng kampung dari red zone dki,karna panik pak..! smga sgra ad tindakan…! untuk Antisipasi penyebaran lbh luas… ,” begitu pesan yang diterima Fahri melalui akun twitternya, Rabu 25 Maret 2020.
Hal tersebut sudah terjadi di Sumedang yang menurut Direktur RSUD Sumedang, Aceng Solehudin pada Selasa 24 Maret 2020 jumlah orang dalam pemantauan Covid19 meningkat drastis menjadi 1.833 orang padahal sehari sebelumnya hanya 986 orang.
Menurut Aceng dalam keterangan persnya, karena warga mereka yang bekerja di Jakarta khususnya banyak pulang kampung menerjemahkan perintah tinggal di rumah dari pemerintah sebagai liburan.
Maka mereka yang masuk dalam kategori ODP sudah diperintahkan melakukan isolasi mandiri dan dibatasi interaksi sosialnya selama 14 hari.